Di mana, pemda dengan status digital terbukti telah berhasil dan memiliki realisasi PAD yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemda lain yang statusnya maju ataupun berkembang.
Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah mengatakan, sejalan dengan semangat reformasi dan pembangunan di era globalisasi yang berkembang saat ini, pemerintah daerah dituntut untuk memberikan kesempatan serta kemudahan kepada masyarakat dan dunia usaha agar ikut berperan serta dalam mengelola pembangunan.
Ini dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Terutama mengingat situasi pandemi yang masih berlangsung saat ini.
Adi Erlansyah menuturkan, Kabupaten Pringsewu masih memerlukan perbaikan di segala bidang demi memajukan pembangunan, yang tentunya membutuhkan dana besar.
BACA JUGA: Momen Menarik Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Perlihatkan Ferdy Sambo Bertemu dengan Bharada E
Salah satu sumber dana yang sangat potensial adalah pendapatan daerah dari sektor pajak. Di mana, pajak memberikan kontribusi yang cukup besar guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah serta mendukung laju pembangunan.
Pemkab Pringsewu melalui Bapenda telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna menggali potensi PAD.
"Pada tahun 2022, penerimaan PAD Pringsewu ditargetkan naik dari Rp 129.244.302.143 menjadi Rp 132.605.750.000,” kata Adi Erlansyah.
Untuk mendukung peningkatan tersebut, berbagai upaya untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki telah dilakukan.
BACA JUGA: Soal Bansos Rp600 Ribu Untuk Pekerja, Begini Kata Kadisnaker Lampung
Di antaranya melakukan inovasi-inovasi, khususnya di bidang IT guna meningkatkan pelayanan dan kemudahan dalam pelaporan data wajib pajak hingga penyetoran,
Sementara, kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPRD Pringsewu Suherman, Sekkab Heri Iswahyudi, perwakilan Polres Pringsewu Kompol Effendi Koto, Kepala BPN Pringsewu, serta perwakilan Bapenda se-Lampung. (*)