RADARLAMPUNG.CO.ID - Universitas Lampung (Unila) mempercepat pelaksanaan Rektor Unila pada tahun ini.
Penjaringan para bakal calon rektor rencananya bakal menggukan sistem open bidding atau terbuka untuk di dalam atau luar Unila.
Hal itu diungkapkan Plt. Rektor Unila Muhammad Sofwan. Dia mengatakan, Kemendikbud Ristek dan Ditjen Dikti meminta mempercepat proses penjaringan yang seharusnya dimulai April-Mei 2023, untuk dilakukan tahun ini.
Mendikbud melalui Ditjendikti mengarahķan untuk mempercepat Pilrek Unila. Pilrek ini nantinya terbuka untuk umum. Siapapun boleh mendaftar tidak hanya wakil rektor. Tidak hanya dekan.
BACA JUGA:Sudah Mendekati Deadline, KPU Kota Metro Ingatkan Parpol Lengkapi Administrasi Keanggotaan
Tapi semua civitas akademika yang memenuhi kriteria boleh mengajukan diri sebagai calon rektor.
"Termasuk kita undang juga calon rektor dari luar Unila, baik dari PTN, PTS di Lampung, maupun PTN dan PTS se- Indonesia, kita undang," kata Plt. Rektor Dr. Moh Sofwan, Minggu 25 September 2022.
Menurut Sofwan, percepatan pemilihan rektor tersebut sudah ada dalam aturan Unila.
Di samping itu, statuta Unila kini tengah menjalani pemetaan masalah dengan merevisinya sesuai dengan kebijakan-kebijakan baru dari Kemendikbud Ristek.
BACA JUGA:Bejat, Oknum Guru di Krui Cabuli 4 Muridnya saat Jam Istirahat
"Sedang dilakukan revisi oleh tim regulasi kami. Sudah satu minggu ini saya intruksikan tim regulasi kami untuk merevisi statuta Unila," kata Plt Rektor.
Selain itu, kata Sofwan, seharusnya proses Pilrek Unila dimulai pada Mei hingga November 2023.
Tetapi dengan adanya percepatan, maka proses penjaringan calon rektor akan dimulai tahun ini dan pemilihan rektor dilakukan sekitar Februari atau Maret 2023.
"Kalau target kami itu tahun ini, bulannya saya belum tahu. artinya tahapan penjaringan ini didiskresikan. Jadi kita akan melakukan Pilrek dulu, supaya nanti kalau sudah terpilih rektor definitif, dia yang akan menyusun para wakil rektor, jadi saat ini jalan WR 1 sudah dipilih oleh Kementerian," tandas Sofwan.
BACA JUGA: Marak Kasus Pekerja Migran Bermasalah di Luar Negeri, Kepala Desa di Mesuji Diminta Proaktif