METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota Metro kembali mengikuti penilaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award Tahun 2022 untuk menentukan program STBM terbaik.
Program STBM dilakukan sebagai pendekatan untuk merubah perilaku higienes dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat menuju Kota Metro sebagai Kota Sehat.
Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin mengatakan, Kota Metro telah mencanangkan program STBM mulai di tahun 2012. Hingga saat ini beberapa program telah dibuat untuk STBM berkelanjutan tahun 2022.
Pada 2013, Data survei EHRA digunakan sebagai baseline. Salah satunya yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sebesar 89,1 persen.
BACA JUGA:Aturan tentang Miras Ketinggalan Zaman, Pemkot Metro Bakal Telaah Kembali Peraturan Daerahnya
"Di tahun 2020, masyarakat pun telah memiliki akses ke jamban layak dan Kota Metro telah terbebas dari BABS yaitu ODF (Open Defecation Free atau Stop BABS) 100 persen,” kata Wahdi.
Wahdi memaparkan, di tahun 2021, Pemkot Metro berhasil meraih penghargaan STBM Bekelanjutan. Di tahun 2022, Kota Metro akhirnya mendeklarasikan pencapaian 5 Pilar STBM.
Untuk pembiayaan Air Aman, presentase anggaran untuk penambahan Jaringan Air Perpipaan dan Sambungan Rumah terhadap APBD Kota Metro pada tahun 2021 sebesar 0,297 persen.
Lalu, tahun 2022 sebesar 0,310 persen.
BACA JUGA:Prodi Manajemen IIB Darmajaya Gelar Workshop Revitalisasi Kurikulum Berbasis OBE
Sedangkan, lembaga koordinasi yang mengutamakan sektor sanitasi pun telah dilakukan berbagai kegiatan.
"Misalkan persiapan Verifikasi 5 Pilar STBM, pembentukan Kelompok kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP), dan Sosialiasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro Erla Andrianti menuturkan, untuk mencapai STBM 5 pilar, pihaknya pun membentuk tim.
Tim yang ada di setiap puskesmas tersebut akan dilatih dan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan kembali di setiap kelurahan.