RADARLAMPUNG.CO.ID - Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah gunung berapi yang berada di jalur selat Sunda. Gunung ini, berada di Wilayah Provinsi Lampung yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan.
Gunung Api Anak Krakatau yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung tersebut, berada pada posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.
Hampir setiap waktu, gunung anak Krakatau selalu ini meletus kecil dengan tipe "Stromboli". Yakni berupa letusan eksplosif yang memancarkan material baru ke udara, untuk membangun tubuhnya.
Namun, aktivitas gunung ini patut diwaspadai. Sebab, kemunculan gunung ini dimulai pada tahun 1927, di titik yang dulunya adalah laut dengan kedalaman 27 m dan sebelumnya pernah menjadi bagian daratan Pulau Rakata.
BACA JUGA:Ribuan Ikan Naik ke Pesisir Bandar Lampung, Ini Penjelasan BMKG
Sejak 1930, pulau ini tidak lagi tergerus air laut dan dengan demikian menjadi pulau termuda di Indonesia yang terbentuk melalui aktivitas vulkanik.
Akhir tahun 2018, Gunung Anak Krakatau sempat membuat tsunami yang menghancurkan sebagian daerah wilayah Banten dan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel).
Karena tiap hari terjadi aktivitas, berdasarkan magma.esdm, pada Jumat 7 Oktober 2022 dari pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami 2 Kali Gempa.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 25-50 meter dari puncak. Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut.
BACA JUGA:Heboh, Ribuan Ikan Naik ke Pantai di Pesisir Bandar Lampung
Ombak laut, antara sedang hingga besar. Dimana berdasarkan Klimatologinya, sekitar Gunung Anak Krakatau mengalami Cuaca mendung hingga hujan, angin lemah ke arah timur laut. Suhu udara sekitar 25.7-26.7°C. Kelembaban 60-64%.
Aktivitas Kegempaannya, Gunung Anak Krakatau mengalami 2 kali gempa. Diantaranya sekali gempa Low Frequency dengan amplitudo 9 mm, dan lama gempa 3 detik.
Kemudian, satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-3 mm, dominan 1 mm.
Sehingga, magma.esdm memberikan rekomendasi agar Masyarakat/ pengunjung/ wisatawan/ pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
BACA JUGA:Gara-gara Joget di Organ Tunggal, Wanita Asal Ogan Komering Ilir Tembak Suami
Itulah kondisi gunung anak Krakatau pada Jumat 7 Oktober 2022 dari pukul 12.00-18.00WIB. (*)