Dimana, ada acara yang khusus mengajak tidak hanya anak muda.
Namun semua kalangan untuk sama-sama beradu gaya dengan kain dengan nama acara Adu Gaya Geh Berkain.
Ini dimaksudkan agar anak-anak muda juga sudah kenal dengan kain-kain khas Lampung dan bisa dipakai dalam kondisi apapun.
Bahkan dalam kegiatan formal hingga informal.
BACA JUGA:Jadi Tuan Rumah, Pemkab Mesuji Matangkan Kesiapan Jelang MTQ Tingkat Provinsi
"Kita banyak melibatkan anak-anak milenial. Sehingga wastra kita semakin banyak dicintai dan mereka bangga pakai pengrajin kita. Sehingga melestarikan pengrajin dari anak-anak muda lebih dapet. Kita ingin buat kebiasaan kumpul di kafe pakai kain, sehingga juga tidak mesti formal, tapi bisa dibuat berbagai bentuk," lanjut Riana.
Untuk tahun ini, targetnya diharapkan bisa melebihi pencapaian Lampung Craft 2021 lalu.
Karena pada 2021 lalu mendapatkan Rp 1,3 miliar, diharapkan tahun ini lebih baik.
"Iya targetnya melebihi tahun sebelumnya ya, mohon doa dan ramaikan acaranya," tandas Riana. (*)