Tim MBKM Jurusan Kimia FMIPA Unila Teliti Pengembangan Katalis Padat

Jumat 21-10-2022,07:00 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Alam Islam

Selanjutnya, dilakukan preparasi SiO2 yang diambil dari sekam padi. Silika sekam padi diperoleh dengan menggunakan metode ekstraksi alkali. 

Sekam padi terlebih dahulu dibersihkan dengan dicuci dan dijemur hingga kering. Lalu, sebanyak 200 gram sekam padi dimasukkan ke dalam wadah tahan panas, direndam dalam 2 L larutan NaOH 1,5 persen, dipanaskan di atas kompor sampai mendidih dan terus diaduk selama 30 menit.

Setelah itu, sampel didiamkan selama 24 jam. Lalu disaring dan filtrat yang mengandung silika terlarut (sol silika) ditampung. 

Untuk mengendapkan silika, filtrat ditambahkan dengan larutan HNO3 10% secara bertahap hingga pH mencapai 6,8-7 dan terbentuk gel silika.

BACA JUGA: Lima Mahasiswa Asing Disambut UPT PKLI Unila

Gel silika yang terbentuk didiamkan pada suhu kamar selama 24 jam. Selanjutnya, gel silika dicuci dengan air panas hingga bersih. 

Gel silika yang telah bersih dikeringkan di dalam oven pada suhu 80oc, dihaluskan, dan disaring menggunakan saringan 200 mesh.

Setelah itu baru dilakukan sintesis katalis heterogen CaO/SiO2-nya menggunakan teknil sol gel.

Caranya, 20 g silika kering hasil ekstraksi dilarutkan ke dalam 600 ml larutan NaOH 1,5 persen. Kemudian larutan diaduk dengan pengaduk magnetik sampai terbentuk sol silika. 

BACA JUGA: Tingkatkan Kapasitas Akademik Unila, Teknik Elektro Adakan Workshop Kurikulum OBE

Selanjutnya ke dalam sol silika tersebut ditambahkan dopan CaO yang berasal dari senyawa Ca(NO3)2.6H2O yang sudah dilarutkan dalam HNO3 pekat.

“Kami melakukan lima variasi komposisi campuran CaO dan SiO2, yaitu 1:1; 1:2; 1:3; 1:5; dan 1:10. Cara perlakuannya sama, yakni dengan mengaduk larutan menggunakan pengaduk magnetik agar distribusi logam merata, pH-nya dikontrol hingga terjadi pembentukan gel. Gel ini kemudian disaring dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 110°c selama 24 jam untuk menghilangkan kadar air,” urai Nugraha.

CaO/SiO2 kering ini kemudian dihaluskan dan selanjutnya dikalsinasi (dipanaskan) pada suhu yang berbeda yakni 500, 600, 700, 800, dan 900°c.

Masing-masing katalis diujicobakan pada reaksi transesterifikasi. Percobaan dilakukan dengan menggunakan volume minyak kelapa, metanol, dan jumlah katalis konstan yang dimasukkan ke dalam reaktor transesterifikasi.

BACA JUGA: Evaluasi Hasil Penilaian Audit Mutu Internal, LP3M Gelar RTM 2022

Transesterifikasi dilakukan pada suhu konstan 70°c selama enam jam. Semua jenis katalis yang telah dikalsinasi pada suhu yang sama diujicobakan untuk mendapatkan katalis terbaik pada suhu kalsinasi tertentu.

Kategori :