RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan telah merilis lima obat yang diduga mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi batas ambang aman.
Sementara kandungan EG dan DEG diduga menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit gagal ginjal akut pada anak.
Karenanya Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia meminta masyarakat jangan panik.
Melalui pesan di Instagram Nunik -sapaan akrab Chusnunia- @mbak_nunik, Nunik mengatakan telah membaca rilis yang dimuat oleh BPOM terkait obat batuk sirup yang diduga mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang melebihi batas ambang aman.
BACA JUGA:Alvin Allianz
"Kemarin ada rilis dari BPOM. Ada beberapa sirup obat yang terindikasi etilen glikol melebihi ambang batas, walaupun ada tambahan keterangan pasti bahwa belum ditemukan antara sirup obat tersebut dengan penyakit gagal ginjal akut yang diderita beberapa anak di Indonesia," kata Nunik, di Instagram nya Jumat, 21 Oktober 2022.
Namun, Jumat pagi, ia mendengar pula adanya temuan kasus gagal ginjal akut pada anak tanpa ada riwayat sakit dan minum obat tertentu.
Namun, Nunik mengajak para orang tua agar tidak panik menyikapi persoalan ini.
"Pagi ini ada informasi lagi bahwa ada kasus yang anak yang sampai meninggal karena sakit gagal ginjal akut tapi tidak ada sejarah sakit dan minum obat sirup. Untuk ibu-ibu yang punya anak usia balita pasti saya merasakan dan yang lain juga merasakan yang pertama saya minta jangan panik," tambah Nunik.
BACA JUGA:Sidak Peredaran Obat Cair, Bupati Pesisir Barat Temukan Ini
Yang kedua, Nunik mengaku telah berkonsultasi dengan beberapa dokter anak.
Hasilnya adalah sirup obat yang biasa diberikan oleh dokter itu tidak ada yang didata BPOM itu, jadi insyaallah aman. Namun Nunik tetap direkomendasikan menghindari dulu.
"Kemudian kalau ada yang anaknya sakit orang tua wajib nih untuk datang ke layanan kesehatan terdekat. Jangan jangan beli sembarangan obat atau berinisiatif sendiri untuk beli obatnya," kata Nunik.
Dia juga menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau layanan kesehatan terdekat.
BACA JUGA:Kejari Pesawaran Musnahkan Barang Bukti, Terbanyak Dari Kasus Ini