Ini terjadi karena berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terjadi. Bahkan kurun waktu tujuh hari terakhir, dilaporkan ada kenaikan kasus pada 24 provinsi.
Karena itu dr. Syahril meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan menggunakan sabun.
Langkah lain, melakukan testing jika merasakan tanda dan gejala Covid-19.
Tidak hanya itu. Vaksinasi Covid-19 juga dipercepat untuk proteksi.
BACA JUGA: Curi Motor Milik Penyadap Karet, Pria Ini Diringkus Polisi, Sejumlah Barangbukti Diamankan
''Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,'' tegas dr. Syahril,dikutip dari Kemkes.go.id, Sabtu 22 Oktober 2022.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga meningkatkan pengawasan kedatangan warna negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) pada pintu-pintu masuk.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 pada awal 2023 mendatang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ujian kenaikan atersebut terlihat awal tahun depan. Di mana, beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India.
BACA JUGA: Tekab 308 Polres Lampung Utara Bergerak, Kakak Beradik Spesialis Curas Diciduk
Menurut Budi Gunadi, kenaikan kasus terjadi di negara tetangga seperti Singapura. Karena itu, hal tersebut harus diwaspadai.
Awalnya, kenaikan kasus di Singapura hanya ratusan. Namun saat ini mencapai 6.000 kasus per hari.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding Indonesia yang mencapai 2.000 kasus per hari.
Pada Juli hingga Agustus 2022, nyaris di seluruh dunia terjadi kenaikan kasus Covid-19. Ini disebabkan adanya varian Omicron B4 dan B5.
BACA JUGA: Korban Gagal Ginjal Akut Terus Meningkat, Komnas Perlindungan Anak Buka Posko Waspada
Sedangkan di Indonesia, pada periode tersebut termasuk salah satu negara yang kenaikannya sangat sedikit.