"Itu adik lagi sakit, istri sedang hamil besar dan trauma akibat kejadian tersebut lalu dipindahkan ke rumah mertua yang berada tak jauh. Kemudian satu hari sesudah kejadian atau, Jumat, 14 Oktober 2022 melahirkan anak kedua kami," tambahnya.
Sementara itu, saat kejadian beruntung sang ayah sedang berada di kamar mandi belakang rumah, tepat disebelah runtuhan didinding rumah setelah dihantam oleh pagar pembatas SPBU yang diapit hanya oleh siring berukuran tak lebih satu meter tersebut.
"Itu kenapa kami belum dapat memutuskan, sebab apa? Letaknya cukup mepet kediding. Apalagi terlihat dibeberapa sisi telah mengalami keretakan," tegasnya.
Sehingga, pihak keluarga mengalami nasib naas itu memilih belum mengisi rumah tersebut. Selain bocor dikala hujan yang sedang mendera di sana belakangan juga perabotan banyak yang rusak.
BACA JUGA:Waduh! Vaksinasi Booster di Lamtim Baru Terealisasi 23 Persen
Seperti misalnya tempat tidur, lemari dan lainnya. Mereka pun turut membawa barang - barang yang masih bernilai dititipkan kepada kerabatnya. Dan disana hanya ditunggu oleh keluarga secara bergantian.
"Kadang saya, ibu, bapak, kakak, adik dan beberapa kerabat menjaga rumah. Kalau anak saya kan baru berumur satu tahun setengah, sehingga tak dibawa kemari tapi dengan ibunya dirumah mertua," ucapnya lirih.
Sehingga mereka berharap ada kesadaran dari pihak pengelola SPBU memahami apa yang dialami warga menjadi korban runtuhnya pagar pembatas itu.
"Jangan seperti sekarang yang berlarut - larut seperti ini, mereka menggeser sedikit atau membeli sebagian atau rumah kami ini. Sebab, keadaanya sudah tidak layak begini," ujarnya.
BACA JUGA:3.123 Siswa dari 247 Sekolah di Yogyakarta Ikuti Energen Champion SAC Indonesia
Terpisah, pihak manajemen SPBU 24.345.100 desa Negara Ratu Sungkai Utara, menolak bila tak ada niatan baik selama ini.
Sebab, mereka beralibi telah berupaya dalam meminilisir kerugian dialami korban.
Baik itu mengangkat puing - puing reruntuhan dinding dan atap rumah atau pun sampai ganti rugi yang saat ini masih menjadi pertanyaan pihak keluarga korban.
"Kalau niat pasti itu bang, cuma tadi kendalanya kita baik dari pihak manajemen maupun pengurus telah datang berkomunikasi untuk mencarikan solusi. Tapi masih belum ada titik temu, secepatnya ini akan direspon pimpinan atau pengelola di atas," ujar perwakilan Manajemen SPBU Negara Ratu, Juni.
BACA JUGA:Kronologi Lengkap Terungkapnya Peristiwa Duda Tua Cabuli Dua Bocah SD
Dia berharap, agar korban dapat bersabar dan secepatnya akan diperbaiki.