Joko Santoso menilai, nama Ridwan Kamil merupakan dukungan subjektif secara personal dari beberapa pengurus PAN daerah lainnya di Indonesia.
Namun yang jelas, pihaknya tetap bakal mematuhi apa yang diperintahkan oleh DPP PAN.
"Hasil rakernas itu juga hasil dukungan kita dari daerah. Kita ada Pak Ketum Zulhas (Zulkifli Hasan), kemudian Erick Thohir juga, ada Ganjar juga," jelasnya.
Diketahui, Zulkifli Hasan menilai tantangan Bima Arya kepada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil berpasangan menjadi capres-cawapres karena memang keduanya sosok pantas.
BACA JUGA:Catat Nih, Begini Cara Cara Bayar Denda Tilang ETLE
Keduanya sudah terbukti berpengalaman sebagai kepala daerah.
”Jadi gini, itu yang Bima Arya ngomong kan? Jadi apakah Pak Ganjar, apakah Kang Ridwan Kamil, itu orang-orang hebat yang sudah terbukti,” kata Zulkifli Hasan seperti dilansir dari Antara di Bogor, Minggu (30/10).
Zulkifli Hasan berpendapat, kedua kepala daerah Ganjar dan Ridwan Kamil yang ditantang Bima Arya selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia (Apeksi) memang pantas menjadi pasangan dalam Pilpres 2024.
”Jadi mereka mau nyapres, mau cawapres itu bukan layak, tapi sangat layak. Nanti dilihat perkembangannya,” ujar Zulkifli Hasan.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Akan Lakukan Pengaspalan Ulang Lintasan Flyover Pahoman
Kepemimpinan Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah dan Ridwan Kamil sebagai gubernur Jawa Barat merupakan salah satu wilayah Indonesia yang besar.
Sehingga pengalamannya sangat layak menjadi capres dan cawapres.
”Sangat layak ya. Karena sudah berhasil menjadi gubernur, Jawa Tengah yang besar, Jawa Barat yang besar. Pantas sangat pantas, layak sangat layak,” ucap Zulkifli Hasan.
Pada Forum Y20 di Solo, Jumat 28 Oktober 2022 itu, Bima Arya menantang Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil untuk berpasangan memimpin Indonesia mendatang.
BACA JUGA:Raih 61 Medali, Rafflesia Swimming Club Juara Umum Kejuaraan Renang Flipper Lampung Cup Championship
”Kang Emil ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda tetapi saling melengkapi,” kata Bima Arya di Solo.