RADARLAMPUNG.CO.ID – Tengah hangat diperbincangkan di jagat maya, cuitan pilu pabrik lokal masih setia menanti janji dari Presiden Jokowi.
Pantauan Radarlampung.co.id dari akun media sosial Twitter @her_alone pada Rabu, 9 November 2022, cuitan akun Twitter tersebut menceritakan kisah pilu yang dialami sebuah pabrik pembuat mesin alat sistem pertanian atau Alsintan di daerah Milir, Madiun Jawa Timur.
Di awal cuitannya, akun Twitter itu menceritakan kehadiran Jokowi bersama Menteri Pertanian Amran yang pada saat itu mengatakan bahwa pemerintah memerlukan sekitar 60 ribu alsintan pemanen padi.
“Alkisah Presiden @Jokowi hadir dipabrik peralatan pertanian kami di Milir Madiun. Atas info Mentri Pertanian saat itu Amran, beliau mengatakan bahwa pemerintah memerlukan sekitar 60rb alsintan pemanen padi. Lalu menanyakan kemampuan produksi kami,” demikian dikutip dari cuitan akun Twitter @her_alone.
BACA JUGA:Alfamart Rutin Gelar Posyandu di Toko
Atas pertanyaan soal kemampuan produksi pabrik alsintan itu, pemimpin pabrik pun disebutkan menjawab bahwa pabriknya bisa menghasilkan 200 buah mesin.
Setelah pemimpin pabrik menyebutkan kemampuan pabrik tersebut dalam menyiapkan alsintan, Presiden bertanya kembali soal apakah pabrik tersebut bisa memproduksi hingga 1.000 mesin alsintan, karena jika hanya 200 buah saja dianggap kurang.
Pertanyaan produksi 1.000 buah mesin alsintan ini langsung dijawab oleh pemilik pabrik bahwa mereka memiliki modal yang terbatas.
Disebutkan juga selain Presiden dan Menteri Pertanian, dalam kunjungan tersebut juga hadir Gubernur Jawa Timur dan Komut Bank Jatim pada saat itu.
BACA JUGA:Chamart Buka Cabang ke-37, Banyak Promo dan Hadiah Gratis
Presiden disebut meminta bantuan dari pihak bank yang turut hadir untuk membiayai produksi 1.000 mesin alsintan tersebut.
Dalam cuitan tersebut, pemimpin beserta para buruh pabrik mengaku bekerja keras untuk memproduksi mesin-mesin alsintan yang dipesan oleh Presiden Jokowi.
Namun sepanjang perjalanan produksi, mereka menyebut bahwa tanda-tanda pembelian yang dijanjikan pemerintah seolah diliputi kabut tebal. Di mana pemimpin pabrik harus mondar mandir ke Departemen Pertanian.
Hingga tahun berganti, selembar surat yang dibawa oleh pemimpin pabrik yang didapatkannya dari Setneg ditolak oleh Menteri Amran dengan alasan tidak ada uang.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 7 Alarm Tubuh yang Menandakan Tubuhmu Sangat Kelelahan