Sebelum penggiringan ke kawasan TNBBS, akan dibahas skenario bersama pihak-pihak terkait.
Sulki berharap penggiringan akan menjauhkan kawanan gajah serta tidak kembali ke pemukiman dan perkebunan.
“Jadi seperti apa penggiringannya, akan dibahas oleh tim. Banyak yang kami libatkan dalam penggiringan ini. Termasuk satgas pekon," ujarnya.
Dilanjutkan, mahout juga bisa memberikan pelatihan, bagaimana menghadapi satwa dilindungi tersebut.
BACA JUGA: Diarahkan ke TNBBS, Gajah Berbalik Giring Satgas
Dari data yang dihimpun, Sulki menyatakan, selama kawanan gajah memasuki wilayah Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh, ada beberapa kebun yang tanamannya dirusak dan dimakan.
”Tentunya kami akan terus berupaya bagaimana kawanan gajah ini tidak kembali lagi masuk perkebunan dan mendekati pemukiman penduduk, sehingga menimbulkan kerugian di masyarakat," tandasnya.
Sementara Peratin Sukamarga Jaimin mengatakan, meski belum menyebabkan dampak terlalu besar, kehadiran belasan gajah meresahkan masyarakat.
Di mana, kelompok gajah masuk ke Pemangku Sukaraja dan memakan tanaman kelapa.
BACA JUGA: Kawah Nirwana Ditutup, Ada ‘Kunjungan’ Gajah
Kembalinya kawanan gajah tersebut membuat masyarakat khawatir. Karena itu, posisi gajah terus dipantau dan diblokade.
Sebelumnya, sebanyak 18 ekor gajah liar dari Taman Nasional Bukit Barusan Selatan (TNBBS) kembali mendekati pemukiman penduduk.
Kawanan hewan berbelalai ini berusaha memasuki pemukiman di Pekon Ringinsari, Kecamatan Suoh, Lampung Barat yang hanya berjarak sekitar 100 meter.
Peratin Ringinsari Nurkholis mengungkapkan, pemukiman warga berada cukup jauh dari kawasan TNBBS.
BACA JUGA: Puluhan Rumah Rusak Diterjang Gajah Liar
Karena dipastikan kawanan gajah tersebut sudah jauh keluar dari habitat aslinya yang kemungkinan untuk mencari makan.