RADARLAMPUNG.CO.ID –Menjadi perantara jutaan manusia di dunia untuk berkomunikasi lebih mudah satu dan lainnya, WhatsApp memang telah menjadi platform komunikasi yang paling digemari oleh banyak kalangan.
Tampilan interface yang mudah untuk digunakan dan pesan yang diklaim lebih aman dari pesaingnya, membuat aplikasi komunikasi gratis milik Meta Inc memiliki daya tarik tersendiri bagi penggunanya.
Dari pantauan Radarlampung.co.id dari laman informasi Cybernews pada Selasa, 29 November 2022.
Terdapat sebah laporan baru yang mengatakan bahwa hampir 500 juta data para pengguna WhatsApp dilaporkan telah diretas dan dijual oleh hacher lewat forum komunitas peretasan.
BACA JUGA:Simak, 4 Rekomendasi Kuliner di Bandar Lampung Yang Wajib Kalian Coba
Dalam laporan tersebut, Cybernews bahkan mengklaim ada sebanyak 487 juta nomor WhatsApp yang diduga mengalami kebocoran data.
Kebocoran data tersebut juga dilaporkan telah mempengaruhi hingga 80 negara termasuk Rusia, Itali, Mesir, Brazil, Spanyol, hingga Indonesia.
Dikutip Radarlampung.co.id dari laman informasi India Today, data pengguna yang bocor tersebut dikatakan bisa ddigunakan oleh hacker untuk spamming, upaya phishing, pencurian identitas, hingga aktvitas kejahatan dunia maya lainnya.
Parahnya lagi, pengguna nomor WhatsApp tersebut tidak akan mengetahui bahwa nomor yang ia gunakan ada di daftar kebocoran data tersebut.
BACA JUGA:Awal Desember, Anggaran Penanganan Inflasi Rp 2 Miliar Kota Bandar Lampung Mulai Diserap
Berikut ini beberapa negara yang diduga mengalami kebocoran data pengguna WhatsApp:
1. Amerika Serikat (32 juta pengguna).
2. Inggris (11 juta pengguna).
3. Rusia (10 juta pengguna).
BACA JUGA:Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Sarapan Bagi Kesehatan Tubuh! Simak Penjelasan dr. Saddam Ismail