BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID— Untuk kamu pecinta kuliner, khusus di daerah Sumatera, pasti kamu tidak asing dengan makanan satu ini. Yup, makanan kali ini adalah Tempoyak.
Makanan ini dikatakan unik karena terbuat dari fermentasi daging durian. Di Lampung, tempoyak biasanya dipadukan dengan sambal cabai.
Tempoyak adalah makanan yang di konsumsi bersama nasi. Jika di padukan dengan sambal akan menjadi sambal tempoyak, perpaduan dari keduanya itulah yang menciptakan rasa unik yang dirasakan ketika menyantapnya.
1. Sejarah Tempoyak
Tempoyak tidak bisa di pisahkan dari proses fermentasi, masyarakat Sumatera sudah mempercayai bahwa tehnik fermentasi sejak zaman nenek moyang. Persediaan buah durian yang melimpah membuat nenek moyang kita berfikir bagaimana caranya buah tersebut menjadi makanan yang awet dan tentunya tahan lama, kemudian terciptalah tempoyak yang di simpan dalam guci dan di tutup rapat selama 3-5 hari yang di campur menggunakan sedikit garam.
BACA JUGA:Rekomendasi Hotel di Bandar Lampung yang Cocok untuk Liburan, No. 3 Dekat Banget
Cita rasa tempoyak yaitu asam, karena terjadinya proses fermentasi pada bagian daging buah durian. Tempoyak menjadi salah satu makanan khas yang terkenal di Palembang, Jambi, Bengkulu bahkan terkenal di Malaysia. Di Lampung tempoyak menjadi hidangan campuran sambal seruit ataupun campuran untuk sambal.
2. Proses Pembuatan Tempoyak
Proses pembuatan tempoyak cukup mudah, simak bagaimana prosesnya:
1. Kupas Buah durian, lalu pisahnkan daging buah dengan bijinya.
2. Sediakan toples atau pun tempat yang memiliki tutup yang rapat dan kedap udara, lalu masukkan daging buah kedalam wadah dan campuran dengan sedikit garam.
BACA JUGA:Ancaman Gocapan
3. Tutup rapat wadah, lalu simpan di suhu ruang.
4. Tempoyak siap digunakan setelah di simpan selama 3- 5 hari.
3. Cara Membuat Sambal Tempoyak