Lato-Lato, Mainan Ikonik Era 90an yang Kembali Menarik Minat Masyarakat

Jumat 30-12-2022,10:00 WIB
Reporter : Ajeng Monika Selis
Editor : Anggri Sastriadi

RADARLAMPUNG.CO.ID – Anak-anak yang sempat menikmati masa kecilnya di era 90an pastinya tidak merasa asing dengan salah satu permainan tradisional yang satu ini.

Permainan lato-lato memang diketahui merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang pernah ramai pada masanya di Tanah Air.

Dari pantauan radarlampung.co.id dari berbagai platform media sosial pada Kamis, 29 Desember 2022. Lato-lato belum lama ini kembali viral di kalanan warganet dan kembali dimainkan banyak orang.

Viralnya permainan tradisional lato-lato di media sosial, membuat banyak orang kembali penasaran untuk mencoba memainkannya bahkan hingga mengadakan perlombaan.

Lato-lato kini menjadi permainan tradisional Indonesia yang menjadi trend di media sosial, dan ramai dimainkan oleh berbagai kalangan.

Arti kata lato-lato itu sendiri, merupakan sebutan untuk permainan ini yang berasal dari bahasa daerah Bugis, di wilayah Makassar yang mulanya disebut dengan katto-katto.

Berbeda dengan sebutan yang ada di Pulau Jawa, jika orang Bugis menyebut lato-lato dengan sebutan katto-katto. Maka masyarakat di Pulau Jawa mengenalnya dengan nama permainan etek-etek.

Meski ramai dimainkan oleh anak-anak di Indonesia, jika kita menilik dari sejarahnya, jenis permainan tradisional ini rupanya bukan berasal dari Indonesia asli.

Permainan lato-lato ternyata muncul pertama kali pada tahun 1960-an dan populer pada tahun 1970-1n di wilayah Amerika, dan dikenal dengan nama clankers.

Melansir dari wikipedia, permainan yang satu ini rupanya tidak bertahan lama di wilayah Amerika pada masa itu akibat pernah memakan korban.

Sekitar tahun 1970-an di Amerika Serikat, permainan clankers atau yang dikenal masyarakat Indonesia saat ini dengan nama lato-lato. 

Permainan ini rupanya sempat dilarang oleh pejabat sekolah New Bedford di Amerika Serikat.

Alasan dilarangnya permainan clankers adalah karena materialnya yang menggunakan kaca dan cara memainkannya yang dianggap berbahaya bagi pemainnya.

Apalagi jika terkadang para pemain dari permainan ini kerap membanting clackers begitu keras sehingga pecahannya  membuat plastik berterbangan.

Meski demikian, trend permainan lato-lato kini malah semakin menjamur di Indonesia, dan hal tersebut juga dinilai berdampak positif karena anak-anak di Tanah Air kembali mengenal permainan tradisional. (*)

Kategori :