Sementara dalam keterangan persnya, Perum Bulog Lampung mengaku siap menggelontorkan 10.000 ton beras.
Penyaluran ini melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau lebih dikenal dengan nama Operasi Pasar beras.
Hal ini dilakukan Perum BULOG sebagai upaya memastikan harga serta pasokan pangan terutama beras di tingkat konsumen tetap terjaga.
Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Lampung, Etik Yulianti mengatakan Pelaksanaan SPHP Beras di tingkat konsumen bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga beras di tingkat konsumen, agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali.
Adapun HET beras dalam program tersebut, dijual sebesar Rp9.450 per kilogram.
“Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena BULOG menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau meskipun di pasaran ada kenaikan harga. Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” ujar Etik Yulianti.
Pihaknya menyediakan 10.000 ton stok beras. Di Lampung, kata Etik, sudah menyalurkan beras SPHP ke pedagang pengecer, distributor, agen, dan mitra.
“Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” kata Etik Yulianti.
BACA JUGA:Aset Alay Akan Dilelang, Pengacara: Jangankan 100, 1.000 Persen Kami Dukung
Bulog saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi. (*)