Ketiga nelayan berenang dan berusaha mencapai tepian pantai. Tapi Suwenferi tenggelam.
Nelayan lain yang mengetahui peristiwa tersebut berupaya mencari Suwenferi di sekitar lokasi tenggelam.
“Sekitar pukul 20.00 WIB, seorang nelayan atas nama Hendro melihat korban mengapung, tidak jauh dari pinggir pantai. Nelayan itu langsung berenang menolong korban," kata Surdi.
Suwenferi berhasil dibawa ke pinggir pantai dalam kondisi tidak sadar. Nelayan ini kemudian dilarikan ke Puskesmas Biha. Namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
BACA JUGA: Awas! Jangan Asal Klik File APK Undangan Pernikahan di WhatsApp, Saldo Tabungan Bisa Terkuras
Sementara, Zarpin (44), nelayan asal Pemangku Bumi Agung, Pekon Tanjung Setia yang hilang Jumat malam, 9 September 2022, akhirnya ditemukan.
Lelaki itu ditemukan tidak bernyawa di pinggir pantai Tanjung Setia, sekitar 200 meter dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 20.50 WIB, Sabtu 10 September 2022.
Camat Pesisir Selatan Mirton Setiawan mengatakan, dari informasi BPBD Pesisir Barat, nelayan itu ditemukan di pinggir pantai dengan kondisi sudah meninggal dunia.
Kapolsek Pesisir Selatan Iptu A.M Larsatmo mewakili Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho membenarkan penemuan nelayan tersebut.
BACA JUGA: Saldo Pelatihan Naik, Keterampilan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 48 Akan Dipertajam
Hilangnya Zarpin bermula ketika ia bersama rekannya, Rohmanuddin (44) dan Yudi (27) pergi memanah ikan di perairan Tanjung Setia, sekitar pukul 21.00 WIB, Jumat 9 September 2022.
Saat itu, posisi tiga nelayan yang tinggal di pekon sama tersebut agak berjauhan.
"Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, kedua rekannya mendengar korban berteriak minta tolong. Namun karena jarak yang jauh, korban tidak bisa tertolong dan terbawa arus ombak sehingga hilang," kata Mirton.
Mirton melanjutkan, kedua rekan Zarpin langsung kembali ke daratan dan melaporkan kepada keluarganya. (*)