Konkretnya menurut Kadis PMD dan Transmigrasi Provinsi Lampung ini, Dashat bertujuan untuk menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat.
Khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan calon pasangan usia subur atau calon pengantin.
Tugas lainnya dari dapur sehat anti stunting ini yakni mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada keluarga risiko stunting.
Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal. Memberikan gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting untuk pencegahan dan penanganan stunting dan penyiapan generasi emas.
BACA JUGA:Hati-Hati, Ini 5 Aplikasi Hoaks Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan lokal.
"Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan di tingkat lokal, dengan tetap memprioritaskan tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak,"papar Zaidirina.
Langkah konkret lainnya, Zaidirina menugaskan masing-masing kepala organisasi perangkat daerah untuk membuat tiyuh binaan untuk melakukan pemberdayaan di tiyuh-tiyuh (desa-desa).
BACA JUGA:Mensos Usahakan Disabilitas Mental Dapat Minum Obat Rutin
"Setiap pejabat Eselon dua atau kepala OPD, mereka wajib membina dua tiyuh, dan harus melaporkan output dan outcome sesuai indikator yg telah ditetapkan setiap bulannya sebagaimana arahan presiden"katanya. (*)