"Ditemukan satu kasus suspek dan satu kasus konfirmasi GGAPA. Kasus ini laporan dari Diskes DKI Jakarta. Karenanya kami minta Pemda lainnya untuk memantau pasien dengan gejala GGAPA," kata M. Syahril, dikutip Selasa 7 Februari 2023.
Kasus yang terkonfirmasi gangguan ginjal akut progresif atipikal ini adalah balita berusia satu tahun.
Rabu, 25 Januari 2023, balita tersebut mengalami demam. Kemudian diberikan obat sirup Praxion.
Kemudian Sabtu, 28 Januari, gejala yang dialami pasien berupa batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria).
BACA JUGA: Terbaru! Cek Harga BBM Per 7 Februari 2023, Biosolar Masih Normal
Selanjutnya, keluarga membawa pasien ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta guna mendapatkan pemeriksaan.
Selasa, 31 Januari, balita dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa.
Lantaran ada gejala GGAPA, maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM. Namun keluarga menolak dan pulang paksa.
Lalu pada Rabu, 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri untuk mendapatkan perawatan di ruang IGD. Saat itu pasien sudah mulai buang air kecil.
BACA JUGA: Maklumat Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1444 Hijriah Pada 23 Maret 2023
"Selanjutnya pada 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole,” urainya.
Namun tiga jam setelah mendapat perawatan di RSCM, pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.
Sementara satu kasus dialami anak berusia tujuh tahun. Pada 26 Januari, pasien demam dan diminumkan obat yang dibeli mandiri oleh orang tuanya.
Pada 30 Januari, pasien berobat ke puskesmas dan mendapatkan obat penurun demam berupa tablet dari puskesmas.
BACA JUGA: Kabar Baik, Pemprov Lampung Diskon Pajak Kendaraan Bermotor
Selanjutnya 1 Februari, pasien ke klinik dan mendapatkan obat racikan.