Berfokus pada inklusi keuangan dan new source of growth, bersama dengan Pegadaian dan PNM (Permodalan Nasional Madani) dibentuklah Holding Ultra Mikro (UMi) pada tahun 2021.
Setahun berdiri, pada 2022, BRI telah memiliki lebih dari 1.000 Co-Location SenyuM (Layanan terintegrasi antara BRI, Pegadaian, dan PNM) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta lebih dari 68.000 tenaga pemasar yang telah menggunakan aplikasi SenyuM Mobile untuk menjangkau nasabah di seluruh penjuru Indonesia.
Pada tahun 2022, BRI telah menyalurkan kredit pada sektor yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan sebesar Rp616 triliun, atau setara dengan 59,8% dari total penyaluran kredit.
Bentuk dukungan lain BRI dalam aspek sosial lainnya juga dibuktikan melalui keikutsertaan BRI Group dalam pemberdayaan perempuan melalui Produk PNM Mekaar, yaitu penyaluran kredit kepada perempuan prasejahtera.
BACA JUGA:Simak, Ternyata Ini yang Harus Diperhatikan Dalam Pencairan Insentif Kartu Prakerja
Penyaluran PNM Mekaar telah mencapai Rp33.3 triliun kepada 13 juta perempuan di Indonesia, pada tahun 2022.
7. Dukung Transaksi Cashless melalui QRIS
Sebagai jasa perbankan digital, BRI menyediakan aplikasi mobile banking (superapps) BRImo untuk memudahkan nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan.
Penggunaan QRIS BRmo juga telah membantu jutaan merchant usaha untuk mempermudah bisnisnya.
Diketahui, per 2022 volume transaksi tumbuh lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp2.669 triliun, jumlah transaksi 1,83 miliar transaksi, users BRImo pun melesat 68,46% yoy menjadi 23,85 juta users.
BACA JUGA:Perahu Oleng, Pemancing Asal Kota Metro Tewas Tenggelam di Sungai Bungur Lamtim
8. Konsisten Terapkan ESG
Dari sisi bisnis, BRI juga berupaya menerapkan prinsip keberlanjutan baik dalam penyaluran kredit kepada nasabah, maupun penghimpunan dana.
Sampai dengan Desember 2022, tercatat BRI telah menyalurkan kredit kepada kegiatan usaha berkelanjutan sebesar Rp694,9 triliun atau setara dengan 67,5% dari total portofolio kredit BRI.
Selain itu, BRI juga telah melakukan penghimpunan dana berbasis ESG melalui penerbitkan Sustainability Bond senilai USD500 juta pada tahun 2019.
Hingga tahun 2022, dana yang terhimpun dari penerbitan bond tersebut, telah disalurkan dalam bentuk kredit ke sektor hijau sebesar 25,7% dan ke sektor sosial sebesar 74,3%.