Terpisah, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Barat Tanggamus sejak beberapa hari terakhir membuat banjir bandang di Sungai Way Semuong.
Walaupun tidak sampai meluap ke wilayah pemukiman, namun banjir mengakibatkan tanggul darurat di sungai Way Semuong kembali terkikis.
Kondisi tersebut membuat warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai khawatir dengan ancaman banjir akibat tanggul jebol.
"Sekarang tanggul sungainya sudah mau habis lagi karena tergerus banjir. Jadi kami juga merasa was-was. Apalagi sekarang masih hujan terus," sebut Amir, salah seorang warga.
BACA JUGA: PUAN Dukung Keterwakilan Perempuan Dalam Pileg 2024
Tanggul darurat yang dibangun pemerintah dengan menggunakan material sungai berupa krokos, saat ini ketebalannya tinggal tersisa sekitar lima meter.
Karena itu diharapkan pemerintah bisa membangun tanggul permanen. Sebab, kalau terus dibangun darurat, langkah tersebut akan sia-sia.
"Dinormalisasi terus, tapi tanggulnya nggak dipermanenkan. Itu percuma, ngabisin anggaran. Kami berharap agar pemerintah bisa merealisasikan pembangunan tanggul permanen," tukasnya.
Pada bagian lain, Kepala Pekon Gunung Doh Muzzakir membenarkan kondisi tanggul darurat di sungai Way Semuong yang kembali terkikis karena banjir bandang.
BACA JUGA: Aspal Jalur Liwa-Krui Terangkat, Begini Kondisi Terkini
"Iya, sekarang tanggulnya sudah kekikis lagi," kata Muzzakir.
Muzzakir menyatakan, tanggul sungai Way Semuong memang sudah seharusnya dibangun permanen.
Sebab kalau hanya penanganan darurat, maka tanggul tersebut akan kembali habis jika terus diterjang banjir.
"Kita sudah laporkan secara tidak langsung melalui media social. Mungkin pak camat dan BPBD juga sudah tahu kondisi tanggul daruratnya sekarang. Dan kami juga berharap agar tanggul ini bisa dibangun secara permanen," tegasnya. (*)