Dia mencontohkan, di Provinsi Bali, di salahsatu kabupatennya, yakni Badung, ekonominya paling bagus lantaran produktifitas pertaniannya yang tinggi. Namun, begitu pandemi covid, perekonomian disana anjlok lantaran tidak punya sektor penyangga. Sebab, semuanya tersentra ke sektor pariwisata.
"Covid itu tidak berpengaruh terhadap pertanian. Di sana tidak punya sektor penyokong pariwisata. Nah, ketika ingin kembali menjadikan pertanian menjadi penopang, sudahtidak ada lahan," ujarnya.
Sementara Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis, ,Prof. Nairobi menjelaskan, target capaian ekonomi makro memang disusun pada akhir tahun 2021.
Memang targetnya wajar, namun tantangannya adalah pihaknya tidak menyangka pada awal tahun 2022 akan terjadi perang Ukraina.
BACA JUGA:Bang Aca Yakin Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2023 Lebihi Angka Nasional
"Saya pernah menyinggung pak Gubernur Lampung, sebab pertumbuhan ekonomi tinggi namun angka kemiskinan juga tinggi. Saya bilang itu tidak ada gunannya karena hanya mendukung orang kaya," katanya.
Namun, kata dia angka kemiskinan ini tidak terjadi di semua daerah di Lampung. Ada beberapa daerah yang menjadi kantong kemiskinan.
Salahsatu yang dicontohkannya adalah Kabupaten Lampung Utara. "Salahsatu yang menjadi kantong kemiskinan adalah lampura. Membuat kebijakan di kantong kemiskinan itu. Salahsatunya, logistik kita perlu diefisienkan untuk memotong tata niaga, " kata dia.
Prof Nairobi juga menjelaskan, jika ada target yang tidak tercapai artinya masih ada yang harus dioptimalkan dalam tata kelola pemerintahnya.
BACA JUGA:Usai Antar Nasi Uduk ke Pelanggan, Motor Pria Ini Digasak Pencuri
"Kita masih bisa tumbuh dengan baik ini karena kita tidak pernah kesusahan dengan pasokan listrik. Ada beberapa potensi lumbung listrik salahsatunya yang ada di Gunung Rajabasa. Listrik harus ada sebagai modal kita. Ketika listrik bagus, akan mengangkat semua sektor industi," kata dia.
Mengenai sektor pertanian, bagaimana sektor ini harus memiliki nilai tambah dan memperbesar pemanfaatannya untuk penduduk lampung. "Yang paling penting, tingkat kemisinan bisa turun dan produktifitas pertanian bisa meningkat," imbuhnya. (abd)