Sejalan dengan itu, kata Mulyadi kinerja perekonomian Lampung juga tumbuh positif. Di mana, pada triwulan II tahun 2022 terhadap triwulan I di tahun yang sama, ada peningkatan sebeesar 9,12 % (q-to-q) dan tercatat sebagai prtumbuhan tertinggi secra nasional. Sementara secara year-to-year, 2021-2022, pertumbuhan Lampung sebesar 5,22 %.
Sementara, dalam sasaran capaian ekonomi makro, selama tahun 2022 Ekonomi Lampung Tumbuh 4,28 %. Angka ini melampaui target yang ditetapkan yakni 3-4 % (y-o-y).
BACA JUGA:Turut Sokong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Kinerja Emiten Diapresiasi Menko Airlangga
Mulyadi menjelaskan, capaian ini lebih baik dibandingkan dengan capaian 2021yang hanya sebesar 2,79 % saja.
Kemudian, produksi padi di Tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 8,16 % dibanding 2021. Dengan kebijakan yang dipimpin Gubernur Arinal Djunaidi juga, luas lahan panen padi mengalami peningkatan sebsar 5,86 % dibanding tahun sebelumnya, yang produktifitas padinya 2,17 persen. Dengan angka ini juga, Pemerintah Pusat menyatakan Lampung berpotensi besar sebagai salahsatu penyangga ketahanan pangan nasional.
Dengan capaian makro yang bagus pada tahun 2022, tentu membuat prospek perekonomian Lampng pada 2023 semakin kuat, meski dibayang-bayangi melambatnya permintaan global.
Pun dengan kemandirian Lampung dalam struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Lampung.
"Saat ini Lampung masuk dalam daerah dengan kemandirian fiskal. Sebab, dalam struktur pendapatan daerah, di Sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah mencapai 53 persen. Sementara pada dana transfer 47 persen," ujarnya.
Sementara, Endang menjelaskan beberapa indiaktor yang tidak terpenuhi juga berkaitann dengan resesi global yang melanda indonesia. Sarannya adalah stakeholder terkait juga harus memantau 20 komoditas yang ada di Lampung.
"Sebab, jika 20 komoditas ini tidak dijaga, maka inflasinya akan tinggi," kata dia.
Dalam kesematan itu, Endang juga mengapresiasi lampung yang bisa menjaga stabilitas inflasi. Sebab, dinilainya, tidak semua provinsi di Sumatera bisa mengendalikan inflasi.
BACA JUGA:Bang Aca Yakin Pertumbuhan Ekonomi Lampung 2023 Lebihi Angka Nasional
"Tidak semua provinsi di Sumatera bisa mengendalikan inflasi seperti kita di Lampung," katanya.
Terkat NTP, ada beberapa hal yang harus diantisipasi di Lampung. Diimbuhkan dia, Lampung harus memperkaya komoditi penyangga.
Yang harus menjadi perhatian adalah, sambung Endang, di Lampung komoditi pertanian masih didominasi oleh industri gula. Di beberapa waktu selalu mengalami kontraksi dan ketika panen juga terkadang perusahaan penggiling tebunya tutup.