Sitokin merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dan memiliki fungsi melawan infeksi, peradangan hingga stress.
Protein ini akan dilepaskan pada saat tubuh manusia tertidur. Maka apabila tubuh kurang tidur, maka produksi sitokin akan berkurang.
Kurangnya hasil produksi sitokin tersebut akan memberikan dampak yakni menurunnya kemampuan sel imun dalam melawan infeksi.
BACA JUGA: Waduh, Bekerja Terlalu Keras Bisa Sebabkan Paru Kronis? Ini Pekerjaan yang Rentan Terpapar
Apabila kemampuan sel imun menurun, maka hal itu akan menimbulkan dampak lain seperti penghambatan proses penyembuhan pada kondisi tubuh yang sedang sakit.
Pada saat tubuh tertidur, otak masih bekerja menyimpan hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari.
Otak akan menyimpan apa-apa saja yang dipelajari dan dialami oleh tubuh ke dalam sistem ingatan jangka pendek.
Saat tubuh seseorang dalam kondisi tidur, maka akan terjadi penguatan dalam saraf yang mendukung ingatan seseorang.
BACA JUGA: Komplikasi Gagal Ginjal Sebabkan Penyakit Jantung, Simak Pencegahannya
Dalam hal ini, apabila waktu tidur terganggu atau bahkan berkurang. Maka kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan itu pun akan mengalami gangguan.
Selain menyebabkan rasa kantuk, kekurangan waktu tidur juga bisa menjadi pemicu orang mudah lupa karena hilangnya kemampuan konsentrasi.
Kehilangan kemampuan konsentrasi yang disebabkan kurang tidur ini juga akan berpengaruh pada pembuatan keputusan saat melakukan pekerjaan.
Kekurangan waktu tidur akan membuat wajah orang yang mengalami kondisi ini selalu terlihat lelah.
BACA JUGA: Awas, Terlalu Memaksakan Diri untuk Bekerja Bisa Sebabkan Penyakit Ini
Apabila kekurangan tidur, kulit seseorang juga akan tampak pucat dengan mata yang tampak bengkak.
Kondisi ini harus dihindari karena jika dibiarkan dalam jangka yang panjang. Kekurangan waktu tidur akan memberikan dampak lain seperti munculnya tanda penuaan dini.