"Karena sudah tidak komunikasi lama, seperti diiyakan dari pihak keluarga. Namun, kita siap fasilitasi jika pihak Polda Jawa Tengah berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mencocokkan DNA dengan pihak keluarga di Pesawaran," kata dia.
Diketahui, Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang asal Banjarnegara membunuh korban-korbannya dengan cara memberikan minuman yang bercampur potasium.
Untuk menghindari kecurigaan masyarakat, ritual tersebut berlangsung malam hari di tengah kebun.
BACA JUGA: Pencairan Bansos PKH 2023 Sudah Dimulai, Segera Cek Nama Anda, Berpeluang Dapat Rp750 Ribu
Mbah Slamet kemudian menguburkan korban yang sekarat dan meninggal.
Dilansir dari Pmjnews.com, Rabu 5 April 2023, kondisi lubang dengan kedalaman satu meter yang baru ditemukan berisi dua mayat pasangan suami istri asal Lampung.
Pasutri ini ditemukan tinggal kerangka. Mbah Slamet mengaku ritual sebelum pembunuhan dilakukan mulai pukul 19.30 WIB untuk menghindari kecurigaan tetangga.
“Di lokasi area kebun, para korban diminta untuk meminum cairan yang sudah dicampur potasium dan obat penenang,” kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
BACA JUGA: Anak PNS Bakal Dapat Bantuan Rp 4 Juta, Cek Syarat dan Ketentuannya
Ketika korban terlihat sekarat dan kemudian meninggal, sang dukun pengganda uang mulai menggali lubang untuk menguburkan mayat korban.
Mbah Slamet sudah melakukan pembunuhan sejak tiga tahun lalu. Korban yang datang dan sudah mengikuti ritual tersebut dipastikan tidak akan pernah kembali.
Total korban keganasan dukun pengganda uang ini sebanyak 12 orang. Namun ada kemungkinan jumlah tersebut bisa bertambah.
Polres Banjarnegara juga terus melakukan pengembangan dan pendalaman kasus menggegerkan tersebut.
BACA JUGA: Menggunakan Bra Berkawat Saat Hamil Tidak Aman? Simak Penjelasan Berikut
Sejauh ini, motif pembunuhan tersebut karena dukun pengganda uang kesal sering ditagih hasil penggandaan uang.
Lantas Mbah Slamet meracuni korban-korbannya dengan minuman berisi potasium.