RADARLAMPUNG.CO.ID - Akun tiktok Awbimax Reborn mengunggah kritikan mengenai Provinsi Lampung. VT tersebut kemudian menjadi sorotan lantaran menggunakan bahasa yang menohok.
Ujaran yang disampaikan akun tersebut langsung direspon warga Lampung. Tidak butuh waktu lama, pengacara Gindha Ansori Wayka melaporkan secara tertulis ke Polda Lampung agar akun tersebut ditindak.
Terkait hal ini, salah satu praktisi hukum Lampung H. Ardiansyah, SH angkat bicara. Bang Aca-sapaan akrabnya-menyatakan, dirinya memahami langkah yang diambil oleh Gindha.
Dirinya menilai, pelaporan itu bukanlah terkait kritikan soal Kotabaru ataupun hal lainnya seperti infrakstruktur yang disebutkan dalam VT akun tersebut.
BACA JUGA:Viral, Mahasiswa Unggah VT Sebut Lampung Tak Maju-maju Dengan Bahasa Menohok
“Tetapi lebih kepada kritikan yang menyatakan bahwa Lampung adalah kota Dajjal dan sarang korupsi dan sebagainya. Karena pernyataan itu memberikan citra buruk kepada warga Lampung. Dan tentu menyakiti perasaan warga Lampung,” katanya.
Hal ini, lanjut salah satu wartawan senior Lampung itu karena diksi yang digunakan dalam unggahan VT sangat tidak baik. Dirinya menyebut tidak menutup kemungkinan korupsi dan suap masih terjadi Lampung. Tetapi, tidak serta merta Lampung menjadi sarang korupsi dan suap terjadi dimana-mana.
“Ini kan sesuatu yang harus diluruskan dan dicari apakah benar dan menurut saya agak berlebihan juga jika Lampung sebagai sarang korupsi,” tutur Ketua Pusat Mediator Lampung ini.
Dirinya menyakini, kritika mengenai Kotabaru dan infrastruktur yang disinggung dalam VT akun tiktok Awbimax Reborn akan ditindaklanjuti oleh pemerintah. Termasuk infrastruktu yang belum baik pasti akan diperbaiki oleh pemerintah.
“Tetapi kita perlu membedakan antara kritik dan hujatan. Dan yang dipersoalkan ini masalah hujatan. Masalah kritik saya rasa kepala daerah baik gubernur walikota bupati tidak anti kritik sepanjang untuk membangun,” kata pemegang Press Card Number One ini.
Cukup banyak akun media sosial yang mengkritisi kondisi pembangunan di Lampung. Misalnya, ada yang mengkritisi Lampung sebagai daerah termiskin di Sumatera. Ada pula yang menyatakan Lampung nomor tiga termiskin di Sumatera.
“Sebenarnya fakta ini salah tapi kan tetap dalam koridor mengkritisi. Jadi tidak dengan kalimat menghujat. Walaupun sebenarnya fakta data yang disampaikan keliru,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Apindo Lampung ini.
Dalam data tiga tahun terakhir, Lampung sudah lebih baik dengan posisi keempat menggeser Sumatera Selatan.