La Nina Fenomena Pengganti El Nino Bisa Menghantam Wilayah Indonesia

Minggu 07-05-2023,15:20 WIB
Reporter : Edi Herliansyah
Editor : Yuda Pranata

La Nina akan memicu musim kemarau namun indeks curah hujan akan tetap tinggi. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi El Nino kembali datang ke Indonesia tahun ini dan membuat kemarau yang kering.

Namun Erma menyebut pengamatan suhu terkini belum menunjukkan sinyal El Nino karena suhu laut di dekat Papua masih menghangat.

Selain itu, kelembapan pun masih tinggi di Indonesia.

BACA JUGA:Tiga Kisah Inspiratif Naik Haji, Salah Satunya Pedagang Daun Pisang

"Walau diprediksi El Nino lemah, namun pengamatan suhu terkini belum menunjukkan sinyal El Nino karena suhu laut di dekat Papua masih menghangat. Kelembapan pun masih tinggi di Indonesia," tuturnya.

Istilah La Nina Modoki sendiri ditemukan ilmuwan Jepang yang menunjukkan pembentukan tripole atau tiga lokasi yang mengalami anomali suhu, yakni hangat di dekat Papua dan Peru serta di tengah mendingin.

Erma menjelaskan suhu menghangat di dekat Papua ini menyebabkan awan masih banyak terbentuk di Indonesia.

"Kalau La Nina Modoki terus berlanjut ya dampaknya kemarau basah lagi," katanya.

BACA JUGA:Sudah Buat Heboh, El Nina Diprediksi Gagal Muncul Namun Berpotensi Timbul La Nina Modoki, Lebih Berbahayakah?

Saat ini suhu panas yang terik sudah dirasakan hampir seluruh kota di Indonesia. Fenomenanya, hujan dengan intensitas tinggi di pagi dan malam.

Sedangkan siang hari, suhu panas begitu ekstrem dengan udara yang kering. (*)

Kategori :