Antara lain seperti ilmu komputer, desain grafis, dan pengembangan game.
Selain itu, mahasiswa pun akan diberikan kesempatan untuk belajar tentang penggunaan teknologi dalam industri lain seperti kesehatan, pariwisata, dan keuangan.
Hal tersebut membuat pembelajaran Daring lebih interaktif dan komunikatif Materi perkuliahan yang disajikan oleh Dosen A.I juga akan mempermudah penyampaian informasi kepada mahasiswa.
"Hal ini tidak mengurangi interaksi in-touch dengan mahasiswa karena perkuliahan Metaverse adalah pengembangan sistem pembelajaran daring yang sudah diterapkan di Universitas Teknokrat Indonesia," ucap Dedi.
BACA JUGA:Rebahan di Kamar Dapat Uang, Begini Caranya, Nomor 5 Dibayar Dolar Amerika
"Pembimbingan face-to-face juga diterapkan dengan beragam layanan akademik dan kemahasiswaan," lanjut Dedi.
Selain itu, inovasi yang didorong dalam Metaverse ini adalah adanya teknologi Block Chain.
Mahasiswa difasilitasi untuk mengembangkan produk/aset digital yang mereka bisa perjual belikan dalam bentuk NFT didukung dengan mata uang Etherium.
"Hal ini juga mendukung entrepreneurship dan literasi digital marketing bagi dosen dan mahasiswa," tandasnya.(*/rls)