RADARLAMPUNG.CO.ID - Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerima tambahan 10.000 dosis Vaksin Lumpy Skin Disease (LSD).
Vaksinasi LDS akan dilakukan Pemprov Lampung di 15 kabupaten/kota dalam waktu dekat.
Vaksin tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI yang dikirim, Selasa 9 Mei 2023.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawarti mengatakan, vaksin LDS ini pasca diterima langsung didistribusikan pada Kamis dan Jumat ke kabupaten/kota.
BACA JUGA:Ken Setiawan Sebut 80 Persen Santri Ponpes Al Zaytun Anak-anak Warga NII?
"Saat ini Provinsi Lampung sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak 1.200 ekor untuk ternak yang ada di UPTD lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung," ujar Lili Mawarti
Vaksinasi yang telah dilakukan kepada ternak-ternak yang berada di tiga Kabupaten yang sudah terkonfirmasi lebih awal, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tulang Bawang.
Di samping itu perusahaan penggemukan sapi (Feedloter) juga sudah melakukan vaksinasi secara mandiri ternak yang ada di perusahaan dan ternak yang ada di sekitar farm dan sampai dengan April 2023 sudah ter vaksin sebanyak 84.720 dosis (ekor).
Kata Lili Mawarti, dengan tambahan vaksin 10.000 dosis tersebut maka jumlah ternak yang akan ter vaksin di Provinsi Lampung sebanyak 95.920 ekor (dosis).
BACA JUGA:Ini Uang Koin yang Dicari Kolektor, Bisa Untung Banyak
Namun jumlah tersebut masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah populasi ternak sapi dan kerbau yang ada di Provinsi Lampung yang mencapai 865.484 ekor.
Sehingga, lanjut Lili Mawarti, perlu partisipasi semua stakeholder terkait dan masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.
Lumpy Skin Disease/LSD dijelaskan Lili Mawarti merupakan penyakit hewan menular yang menyerang pada ternak sapi/kerbau yang disebabkan oleh Virus cacar (Pox Virus/ Poxviridea) dengan gejala pembengkakan pada kelenjar pertahanan di sekitar kulit yang berlanjut menjadi nodul, pendarahan dan nekrosis, lesi cacar pada selaput lender saluran pencernaan dan Pernapasan, leleran kental pada mata dan hidung serta menyebabkan gangguan pernapasan.
Penyebaran penyakit bervariasi dari 45-50 % dari populasi ternak dengan angka kematian ternak di bawah 10 persen.
BACA JUGA:Ini Uang Koin yang Dicari Kolektor, Bisa Untung Banyak