RADARLAMPUNG.CO.ID - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun atau Ma’had Al Zaytun disebut sebagai ponpes terbesar se-Asia Tenggara.
Nama Ponpes Al Zaytun yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini ramai dibicarakan.
Terutama setelah adanya aktivitas dan penyampaian oleh pimpinan ponpes, Panji Gumilang yang kemudian menimbulkan kontroversi.
Diketahui, Ponpes Al Zaytun atau Ma’had Al Zaitun berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektare.
BACA JUGA: Ken Setiawan Sebut 80 Persen Santri Ponpes Al Zaytun Anak-anak Warga NII?
BACA JUGA: Ponpes Al Zaytun dan Ajaran NII KW IX, Dosa Jemaah Bisa Ditebus Uang?
Dilengkapi dengan bangunan-bangunan gedung yang megah.
Megah dan luasnya kawasan Ponpes Al Zaytun mengundang pertanyaan dari sejumlah pihak.
Dari mana saja dana yang dikelola ponpes yang disebut memiliki indikasi keterkaitan dengan NII Komandemen Wilayah IX ini.
Sebenarnya sudah ada beberapa kalangan yang dengan menyebutkan sumber-sumber dana yang dimiliki oleh Ponpes Al Zaytun.
BACA JUGA: MUI Bentuk Tim Gabungan, Teliti Soal Salam Yahudi di Ponpes Al Zaytun
Di antaranya yakni didapat dari sumbangan-sumbangan jemaah yang disebut sebagai anggota NII.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan.
Sebagaimana yang ia ketahui dulu, bahwa jemaah NII menjadi donatur bagi Ponpes Al-Zaytun.