RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebagian orang mungkin sudah pernah merasakan rasanya makan biji bunga matahari alias kuaci.
Tak jarang kuaci di makan sebagai camilan atau makanan ringan karena memiliki cita rasanya yang khas.
Biji bunga matahari memiliki cita rasa yang khas, tak ayal di dalamnya juga memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung banyak lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Kuaci yang kita makan itu adalah biji bunga matahari yang telah diolah sedemikian rupa pada prosesnya.
BACA JUGA: Kemenkes RI Himbau Masyarakat Waspada, Flu Babi Afrika Mampu Bertahan di Lingkungan Ini
Selain bisa memakannya dengan cara dipanggang atau dicampur dengan hidangan lain, kuaci juga dapat dimakan mentah.
Selain bisa dijadikan sebagai makanan ringan, biji bunga matahari juga biasanya akan diolah menjadi minyak nabati saat musim panen telah tiba.
Biji bunga matahari yang terbungkus cangkang berwarna hitam atau putih ini memiliki tekstur yang lembut.
Siapa yang akan menyangka bahwa kuaci dari biji bunga matahari yang umum dijadikan camilan itu ternyata memiliki kandungan zat yang baik.
BACA JUGA: Bunga Telang, Manfaat dan Cara Pengolahannya untuk Kesehatan
Salah satu kandungan zat baik yang ada dalam kuaci adalah zat aktis.
Zat aktis tersebut biasanya dapat dimanfaatkan sebagai obat penenang dan juga obat migrain.
Tak hanya itu saja, ada juga kandungan asam lemak yang mengandung mineral di dalamnya seperti kalium, magnesium fosfor serta vitamin B1.
Kandungan mineral tersebut bermanfaat sebagai obat pencegah masalah pada sistem saraf dan juga mengatasi kelelahan.
BACA JUGA: Dampak Mikroplastik Bagi Tubuh, Simpan Bahaya yang Belum Diketahui Banyak Orang