Lampung pernah menjadi oleh kekuasaan Kerajaan Tarumanegara dan kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Sebelum akhirnya Kesultanan Banten menghancurkan Padjajaran, yang saat itu dikenal sebagai Ibukota Kerajaan Sunda.
Kemudian Sultan Banten yakni Hasanuddin mengambil alih kekuasaan atas Lampung.
BACA JUGA:Kode Promo Grab Lampung Mantap, Minggu 11 Juni 2023, Kulineran Murah Pakai Cashback GrabFood
Di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, pada kisaran tahun 1651-1682 Banten berhasil menjadi pusat perdagangan.
Kerajaan Banten bahkan mampu menyaingi Porsche di Perairan Jawa, Sumatera dan Maluku dalam masa pemerintahan Sultan Ageng.
Sultan Ageng juga berupaya meluaskan wilayah kekuasaan Banten, tapi terus mendapat hambatan karena dihalangi VOC.
Pada masa itu VOC yang bercokol di Batavia, mereka tidak suka dengan perkembangan Kesultanan Banten.
BACA JUGA:Pandangan Agama Buddha tentang Munculnya Tanda-Tanda Kiamat
Bangsa kolonial itu bahkan sempat mencoba berbagai cara untuk menguasainya, termasuk mencoba membujuk Sultan Haji, Putra Sultan Ageng untuk melawan ayahnya sendiri.
Kemudian dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji meminta bantuan VOC.
Lalu sebagai imbalannya, ia menjanjikan akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC.
Hingga akhirnya pada tanggal 7 April 1682, Sultan Ageng Tirtayasa tersingkir dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
BACA JUGA:Sering Mengantuk di Pagi Hari, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sultan Haji menjadi penguasa Kerajaan Banten sebagai hasil dari perundingan antara VOC dengan Sultan Haji.
Perundingan itu pun menghasilkan sebuah piagam dari Sultan Haji, yang tertanggal sejak 27 Agustus 1682.