Kedatangan keempat pangeran ini kemudian dilanjutkan dengan kekalahan Ratu Sekerumong yang memerintah Kerajaan Sekala Brak saat itu.
Belakangan kerajaan Sekala Brak digulingkan hingga Ratu Sekerumong menjadi penguasa terakhir kerajaan tersebut hingga konsep pemerintahan Hindu kemudian beralih ke Islam.
4. Terbagi Menjadi 4 Kepaksian
Pemerintahan Sekala Brak yang sebelumnya menganut agama Hindu kemudian memeluk Islam hingga pemerintahannya jatuh di bawah kekuasaan Islam yang dikenal dengan faksionalisme.
Kerajaan ini kemudian dibagi menjadi empat kepaksian yang disesuaikan dengan jumlah pangeran yang menggulingkan Ratu Sekerumong.
Empat kepaksian tersebut antara lain umpu bejala dan umpu belunguh, serta umpu nyerupa dan umpu pernong.
BACA JUGA:Diklaim Bukan Benda Purbakala, Ternyata Ini Fakta Mahkota Raja yang Ditemukan di Blitar
5. Belasa Kepampang
Suku Tumi pada dasarnya memiliki sebuah pohon yang ternyata merupakan pohon keramat bernama Belasa Kepampang.
Pohon ini memiliki dua cabang yaitu cabang nangka dan cabang sebuka. Cabang ini mengandung sari buah yang dapat mengobati penyakit kulit.
Hingga akhirnya suku Tami menebang pohon ini pohon ini tidak hanya disucikan, tetapi juga disakralkan.
Tampaknya Belasa Kepampang digulingkan dan menjadi Pepadun, yang berarti singgasana. Pepadun ini kemudian disimpan dan hanya diberikan pada saat upacara berlangsung untuk menobatkan pemimpin masing-masing divisi.
BACA JUGA:Kode Redeem ML Senin 12 Juni 2023, Kesempatan Dapat Skin Celestial Priestess Miya Gratis
Fakta Kerajaan Sekala Brak yang menjadi cerita sejarah di Lampung memang perlu dibuktikan kebenarannya agar masyarakat Lampung akhirnya mengetahuinya. Namun cerita sejarah ini berkaitan dengan asal usul masyarakat Lampung.
Oleh karena itu, ini harus menjadi cerita yang tak terlupakan, terutama oleh masyarakat Lampung sendiri, yang terpenting selalu dilestarikan dan diwariskan kepada masyarakat Lampung dari generasi ke generasi.