Seiring menguatnya Indian Ocean Dipole atau IOD ke arah yang positif.
BACA JUGA: Diklaim Bukan Benda Purbakala, Ternyata Ini Fakta Mahkota Raja yang Ditemukan di Blitar
Maka akan semakin nyata pula kemungkinan kekeringan yang bakal terjadi di Indonesia.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorta Karnawati.
Dwikorta Karnawati sebelumnya mengatakan bahwa dalam hasil prediksi di bulan Maret lalu.
Indeks ENSO menjadi semakin meningkat, hingga terdeteksi adanya IOD di indeks yang turut menguat ke arah positif.
BACA JUGA: Cegah Risiko Osteoporosis dengan Langkah Berikut
Kemudian untuk beberapa wilayah di Indonesia yang sudah mulai memasuki musim kemarau pada bulan Juni ini adalah Jakarta.
Ada juga sebagian kecil dari wilayah di Pulau Jawa yang sudah mulai memasuki musim kemarau.
Selanjutnya ada beberapa wilayah di Pulau Sumatera di antaranya Sumatera Selatan (Sumsel), Kepulauan Bangka Belitung, dan sebagian besar Riau.
Lalu ada sebagian besar wilayah Sumatera Barat (Sumbar), sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan.
BACA JUGA: Ada yang Pakai Adat Lampung, Ini Deretan Pesta Pernikahan Artis Termewah dan Termahal di Indonesia
Musim kemarau juga sudah mulai dirasakan pada bulan Juni di sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.
Jika dibandingkan dengan musaim kemarau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Maka musim kemarau di tahun 2023 ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selama 3 tahun berturut-turut mulai dari 2020, 2021 hingga tahun 2022. Indonesia sebenarnya sudah mulai terbiasa denhan musim kemarau yang basah di atas normal.