Kisah Nabi Isa AS yang Lahir dari Perempuan Suci Bernama Maryam

Jumat 16-06-2023,05:00 WIB
Reporter : Ruri Setiauntari
Editor : Anggri Sastriadi

وَإِن مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

Arab latin: Wa im min ahlil-kitābi illā layu`minanna bihī qabla mautih, wa yaumal-qiyāmati yakụnu 'alaihim syahīdā

Artinya: "Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka."

Kelahiran Nabi Isa Tanpa Sosok Ayah

Nabi Isa adalah putra dari Maryam, seorang perempuan suci. Kelahiran Nabi Isa sulit dipercaya pada ketentuan-ketentuan hukum alam. Kelahiran Nabi Isa adalah kehendak, dan kebesaran Allah SWT. 

BACA JUGA:Penuh Warna, Ini Tiga Koleksi Jam Tangan Wanita yang Tahan Air

Ibu Nabi Isa, Maryam merupakan seorang wanita yang solehah, dan mengabdikan dirinya kepada Allah. Maryam mengisi waktunya dengan selalu beribadah dan menyembah Allah di sebuah mihrab Baitul Maqdis. Selama beribadah mihrab Baitul Maqdis, Maryam sama sekali tidak pernah bertemu dengan lelaki, kecuali Nabi Zakaria yang menjaganya sejak kecil.

Suatu hari, malaikat Jibril mendatangi Maryam yang menyamar sebagai wujud seorang manusia. Maryam terkejut saat melihat lelaki di depannya. 

Jibril mengatakan, Ia adalah utusan Allah untuk memberikan kabar gembira untuk Maryam. Bahwa Maryam akan melahirkan seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dari Allah. Anak ini bernama Isa Almasih putra Maryam yang akan menjadi seorang yang terkemuka di dunia dan akhirat.

Setelah itu, Maryam hamil. Untuk menghindari fitnah, ia pergi ke suatu tempat yang bernama Baitul Lahmi, Palestina. Maryam bersandar di sebuah pohon kurma dan lahirlah seorang anak yang bernama Isa. 

BACA JUGA:Ada Temuan Obat Kadaluarsa di Lambar, Ini Kata Balai Besar POM di Bandar Lampung

Saat masih bayi, Nabi Isa dengan mukjizatnya dapat berbicara pada orang-orang yang memandang sinis ke Maryam, karena melahirkan anak tanpa suami. Nabi Isa yang masih bayi pun berkata seperti yang terangkum dalam surah Maryam ayat 30-34.

"Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku, dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali)."

Karena kejadian itu, mereka pun sadar, jika bayi tersebut adalah suatu mukjizat dri Allah. Bayi Maryam itu bukanlah bayi biasa. Sehingga, mereka pun kembali menerima Maryam sebagai wanita yang mulia dan suci.

Nabi Isa sudah menunjukkan tanda-tanda kenabian sejak masih kecil. Mulai dari sikapnya yang santun, penolong, jujur, dan juga rajin belajar sjak kecil.

Demikianlah kisah Nabi Isa AS, putra Maryam, perempuan suci dan mulia. (*)

Kategori :