Jupiter memiliki sumber panas dan memancarkan 1,6 kalienergi yang dia terima dari matahari .
BACA JUGA:Subhanallah! Ini Sosok Manusia yang Pertama Kali Diberi Pakaian Pada Hari Kiamat
Radiasi yang Intens dari Jupiter mengungkapkan kalau inti planet gas raksasa tersebut sangat panas.
Kemudian ada juga radiasi dilepaskan untuk pendinginan oleh Jupiter.
Namun demikian, meskipun sangat panas di tata surya. Tetap saja Jupiter tidak bisa membangkitkan reaksi nuklir.
Jupiter tidak bisa membangkitkan reaksi nuklir untuk membakar hidrogen seperti matahari.
BACA JUGA:Kilas Balik Sejarah Peradaban Suku Baduy di Banten
Hal ini disebabkan Jupiter tidak cukup masif masih untuk bisa memiliki tekanan internal.
Lalu tidak memiliki temperatur yang cukup untuk melakukan pembakaran gas hidrogen di inti.
Dan karena materi cakram protoplanet yang ada di sekitar matahari muda tidak berjumlah cukup banyak.
Hal itu membuat Jupiter berakhir sebagai planet gas raksasa di tata surya.
BACA JUGA:Komisi X Dorong Mendikbud Turun Langsung Tinjau Tata Kelola Perguruan Tinggi yang Ada di Indonesia
Sebab supaya bisa membakar hidrogen intinya, setidaknya Jupiter harus mengakses lebih banyak materi sampai 80 kali dari massanya sekarang.
Itu juga berpengaruh saat membangkitkan pembakaran, karena ketika planet menambah masa dia akan mengkerut akibat tekanan gravitasi.
Kemudian untuk pengurutan ini akan memanaskan planet sehingga dia dapat membangkitkan pembakaran.
Tapi walaupun seluruh planet planet katai, asteroid di tata surya menabrak Jupiter dan bergabung pun.