Nabi Ayub pun dijauhi oleh orang-orang sampai harus mengasingkan diri ke tempat yang jauh.
Dalam perjalanan hidupnya menghadapi cobaan itu, Nabi Ayub hanya ditemani oleh istrinya yang setia.
BACA JUGA: Fakta Unik Kutub Selatan di Antarika yang Pernah Disebut Sehangat Kota Melbourne
Nabi Ayub juga memiliki dua orang sahabat yang setia dan selalu mengunjunginya.
Menurut para ulama, Nabi Ayub mengalami sakit selama 18 tahun. Namun pendapat ini masih menjadi perdebatan.
Sebagian juga ada yang menyebut bahwa Nabi Ayub ditimpa musibah selama 7 tahun 7 bulan 7 hari.
Dan ada juga yang berpendapat bahwa penyakit yang menimpa Nabi Ayub hanya tiga tahun saja.
BACA JUGA: Arkeolog Temukan Topeng Emas Kuno Berusia Ribuan Tahun di Sichuan China
Meskipun ditimpa musibah yang dimulai dengan kematian putra dan putrinya.
Kemudian diikuti hilangnya seluruh harta benda dan penyakit kulit yang tak kunjung sembuh selama bertahun-tahun.
Akhirnya apa-apa saja kenikmatan yang diambil dari Nabi Ayub dikembalikan lagi.
Semua yang pernah diambil kembali oleh Allah diberikan lagi kepada Nabi Ayub sebab beliau rajin mensyukurinya.
BACA JUGA: Tak Hanya Eropa, Ini 3 Suku Bermata Biru di Indonesia
Tingkat kesabaran yang tinggi yang dimiliki oleh Nabi Ayub, dan beliau juga senantiasa berprasangka baik kepada Allah.
Kisah perjalanan hidup Nabi Ayub menjadi contoh teladan bagi umat manusia supaya tetap sabar dalam menjalani kehidupan.
Itulah yang harus diambil sebagai teladan, sebab kesabaran akan menghasilkan kenikmatan yang tiada tara dari Allah SWT. (*)