Ibu Ibrahim berusaha melindungi putranya dari orang-orang yang mungkin berniat jahat atau juga disebabkan orang itu utusan Raja Namrud.
Waktu berlalu begitu cepat dan Ibrahim pun beranjak remaja. Itulah awal dirinya kerap bertanya tentang eksistensi Tuhan kepada sang ayah.
Pada saat itu, Ibrahim menyadari tentang keberadaan patung yang dianggap sia-sia.
Sejak itulah Ibrahim berkeinginan untuk menyadarkan kaumnya, hingga memilih jalan untuk berdakwah.
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis Dari Negeri Saba
Kesedihan pun menghampirinya sewaktu mendapati sang ayah yang tidak mau meninggalkan kepercayaannya menyembah berhala.
Sang ayah menolak untuk berhenti menyembah berhala dan itu membuah Ibrahim bersedih.
Tak hanya sekali, sudah banyak waktu Ibrahim mengingatkan kepada sang ayah agar kembali ke jalan yang lurus.
Namun pendirian ayahnya sangat kukuh hingga akhirnya Allah tetap memberikan hukuman kepada orang-orang kafir.
BACA JUGA: Sangat Terkenal, 4 Jenis Batu Akik Asal Lampung Ini Banyak Diburu Kolektor, Kamu Punya yang Mana?
Selain ayahnya, Ibrahim juga rajin mengingatkan kaumnya yang saat itu masih menyembah berhala.
Berbagai halangan dan rintangan harus dihadapi oleh Nabi Ibrahim saat menyebarkan dakwah kepada kaumnya.
Termasuk pula penolakan dari kaumnya yang tetap bersikukuh menyembah pating.
Kaumnya menolak lantaran masih memiliki kepercayaan turun temurun yang kuat, sehingga beranggapan ajaran yang dibawa Ibrahim tak seberapa.
BACA JUGA: Daerah Penghasil Batu Akik Terbaik di Indonesia, Lampung Termasuk?
Meski banyak mendapat penolakan, Nabi Ibrahim tetap memilih untuk menyebarkan ajaran tauhid.