Seriring berjalannya waktu, adapua masyarakat yang satu per satu menyatakan keimanan mereka diatas ajaran agama Allah.
Namun sebagian masih sembunyi-sembunyi karena merasa takut hidup mereka terancam.
Hingga perselisihan antaran Nabi Ibrahim dan Raja Namrud pun memuncak usai berhala-berhala yang ada di sana.
BACA JUGA: Ketahui! Pentingnya Asuransi Mobil, Jenis Dan Manfaatnya
Penolakan yang diterima oleh Nabi Ibrahim serta tindakan yang dilakukannya supaya kaumnya berhenti menyembah berhala.
Hal tersebut dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya, Al-Qur’an Surat Al-Anbiya.
“(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini sehingga kamu tekun beribadat kepadanya?,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 52).
“Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 53).
BACA JUGA: Jangan Dianggap Sepele! Ini Dampak Buruk Akibat Terlalu Sering Kerokan
“Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dala kesesatan yang nyata,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 54).
“Mereka menjawab: “Apakah kedatanganmu kepada kamidengan sungguh-sungguh, atau kamu termasuk orang yang bermain-main?,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 55).
“Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 56).
“Demi Allah, sungguh akan aku lakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 57).
BACA JUGA: Mengenal Black Hole, Misteri Fenomena Luar Angkasa yang Belum Terpecahkan
“Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali induk (yang terbesar) dari patung-patung lain; agar mereka kembali bertanya kepadanya,” (Q.S Al-Anbiya’ ayat 58).
Nabi Ibrahim sengaja menyisakan patung induk yang terbesar, supaya kaumnya bertanya tentang siapa yang menghancurkan berhala-berhala yang lain.