بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
Bismillaahi majrahaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim.
Artinya: "Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
“Itu kan yang biasa, yang saya ajarkan yang jarang-jarang diajarkan perhatikan baik-baik,” ucap UAH.
BACA JUGA:Waduh! Jalan Penghubung Antar Pekon di Kecamatan Kelumbayan Longsor
Berikut doa yang jarang diketahui yang telah diajarkan oleh Ustadz Adi Hidayat.
اَلَّلهُمَّ اِنَّ نَعُوْذُبِكَ اَنَّضِلَّ اَوْنُضَلَّ اَنَّزِلَّ اَوْنُزَلَّ اَوْنَظْلِمَ اَوْنُظْلَمَ اَوْنَجْحَلَ اَوْنُجْحَلَ عَلَيْنَا اَوْنَبْخِيَ اَوْنُبْخَا عَلَيْنَا
Yang artinya :
“Ya Allah ya Tuhan kami, kami berlindung kepada-Mu agar dijauhkan dari ketersesatan atau disesatkan (oleh orang lain), dari tergelincir atau digelincirkan, dari berbuat zhalim atau dizhalimi, dari berbuat jahat dan dijahati”
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa memang doa tersebut sedikit lebih Panjang dari pada bacaan dao menaiki kendaraan pada umumnya.
BACA JUGA:5 Wisata Paralayang di Indonesia, Nikmati Pemandangan Indah dari Atas
Dijelaskannya bahwa dalam doa yang diajarkannya tersebut terdapat kalimat ‘Allahumma’ di awal doanya, sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat melanjutkan bahwa doa tersebut meminta perlindungan kepada Allah SWT dari sebuah ketersesatan ataupun disesatkan oleh orang lain dalam perjalanan kita.
Kesesatan yang dimaksud menurut Ustadz Adi Hidayat ada dua pengertian, pertama tersesat dalam rute perjalanan atau tersesat tujuan pejalanannya.
Seperti contohnya yakni membawa kendaraan kita ke tempat yang tidak diinginkan oleh Allah SWT seperti tempat maksiat dan lainnya.
BACA JUGA:Mengaku Bos Garam, 2 Pria Asal Lampung Timur Ini Tipu Pengusaha Ikan Asin Hingga Puluhan Juta