Nabi Ibrahim bersama dengan istri keduanya Hajar dan juga anaknya Ismail.
Mereka pindah ke Mekkah pada waktu Ismail yang masih menyusu.
Pada masa itu, Nabi Ismail yang masih bayi terpaksa harus mengikuti kedua orangtuanya.
Bayi Ismail harus mengikuti orang tuanya untuk menempuh perjalanan yang begitu jauh dan melelahkan.
BACA JUGA:3 Golongan yang Akan Memberi Syafaat di Hari Kiamat
Hingga akhirnya Hajar dan Ismail ditempatkan di daerah padang pasir yang tandus, sunyi dan terik matahari yang menyengat kulit.
Di tempat itu bahkan tak ada seorangpun disana kecuali mereka berdua.
Kemudian setelah beberapa tahun Nabi Ibrahim meninggalkan anak dan istrinya itu.
Nabi Ibrahim lantas merasa rindu, bahkan sempat beberapa kali beliau mengirim utusan untuk melihat keadaan anak dan istrinya itu.
BACA JUGA:Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Ini Manfaat Air Tebu
Dan ketika utusannya mengatakan bahwa anak dan istrinya dalam keadaan yang baik-baik saja.
Nabi Ibrahim pun merasa lega karena ternyata kehidupan istri dan anaknya itu diberi sebab kecukupan oleh Allah SWT.
Sang istri, Hajar dan anaknya Ismail bahkan dianggap sebagai pemilik dan pemimpin di Mekkah.
Alasannya adalah mereka berdualah yang pertama kali menetap dan bertempat tinggal di sana.
BACA JUGA:Serpihan Surga wisata di Nusa Tenggara Timur, Ada Desa Adat Wae Rebo
Hingga pada waktu Nabi Ibrahim tidak dapat lagi untuk menahan kerinduannya.