Lalu berkatalah pemilik kambing-kambing itu dengan minta maaf atas apa yang dilakukan oleh peliharannya.
Si pemilik kambing merasa bersalah kepada pemilik kebun karena ulah kambing-kambingnya.
Meskipun tidak marah atas ulah kambing-kambing peliharaannya, namun sebagai ganti rugi atas kerusakan kebunnya.
BACA JUGA: Mengenal Batu Yakut: Karakteristik dan Ciri-Ciri yang Asli
Si pemilik kebun meminta kambing-kambing peliharaan peternak tersebut.
Di sisi lain, si pemilik kambing merasa sedikit tidak adil baginya.
Keduanya pun memilih untuk meminta pendapat raja tentang bagaimana mereka harus bersikap adil.
Kemudian keduanya berangkat menuju istana Nabi Daud untuk meminta saran yang bijak.
BACA JUGA: Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh, Ini Manfaat Air Tebu
Tampak di sana Nabi Daud dan Sulaiman sedang bercengkrama di istana.
Pada saat itu Sulaiman masih sangat muda dan belum diangkat menjadi Nabi oleh Allah.
Lalu dilihatnya si peternak dan petani tentang apa yang membuatnya datang ke istananya.
“Wahai kaumku, apa gerangan yang membuat kalian datang ke istana ini?,” tanya Nabi Daud kepada kedua pemilik hewan ternak dan pemilik kebun yang datang ke hadapannya.
BACA JUGA: Mengenal Teori-Teori Tentang Pembentukan Alam Semesta
Si petani anggur pun menjawab, “Wahai Raja, tepatnya tadi malam kambing-kambing milik tuan ini telah merusak kebun anggur milikku,”
“Tidak hanya itu, kambing-kambing milik tuan ini memakan buahnya,”.