RADARLAMPUNG.CO.ID - Belum terlihat geliat pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di Lampung.
Gaung pelaksanaan pilkada di Lampung juga kurang terdengar.
Padahal di provinsi tetangga, kasak-kusuk para tokoh yang berambisi menduduki kursi kepala daerah sudah sangat nyata terlihat.
Mereka tidak malu-malu lagi menunjukkan hasrat politiknya.
Sebagian bahkan sudah menyatakan niat untuk maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) atau pemilihan bupati/wali kota.
Para tokoh tersebut mulai bergerilya dengan beragam cara.
Mulai dari pamer prestasi di media sosial hingga sengaja memasang foto-foto di media iklan luar ruang yang menghiasi jalan-jalan protokol kota.
Jangan tanya lagi soal sosialisasi. Sebagian besar sudah mulai blusukan.
Mendatangi masyarakat ke berbagai pelosok untuk mempromosikan diri.
Peta politik di provinsi tetangga sangat dinamis. Walau belum resmi, masyarakat mulai bisa membayangkan siapa saja sosok yang bakal bertarung pada Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
Fenomena ini sangat jauh berbeda dengan kondisi Lampung. Di Sai Bumi Ruwa Jurai, para tokoh masih sangat tertutup sekali membicarakan masalah Pilkada ini.
Urusan Pilkada seolah sebuah hal yang sangat tabu untuk dibahas. Kalaupun ada yang nekat memproklamirkan diri, masyarakat juga terkesan abai.
Maka Lampung dapat disebut sebagai sebuah anomali Pilkada.
Dari berbagai diskusi dan kontemplasi, pemicu kondisi ini sedikit terjawab.
Bukan karena rentang waktu Pilkada yang masih jauh. Bukan pula karena krisis tokoh yang layak menjadi pemimpin.