Komunitas hecker tersebut bahkan mendapatkan data dari Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun sebanyak 75.083 data.
Sebagian dari data itu oleh Fredens of Security disebar melalui postingan di akun media sosialnya dengan nama yang sama.
Komunitas Fredens of Security juga menyebarkan database register dari Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun.
BACA JUGA:Pergeseran Barisan Jenderal, Kapolda dan Wakapolda Bali Kompak Terkena Mutasi
Disebutkan oleh Fredens of Security ada sebanyak 45 ribu lebih data yang mereka dapatkan, sebagiannya mereka sebarkan melalui media sosial tersebut.
Data yang mereka sebarkan berupa nama, NIK serta alamat tempat tinggal masing-masing nama tersebut.
Dalam postingannya tersebut, Fredens of Security mengatakan kepada pemerintah untuk tidak memperdulikan orang-orang yang salah.
Kalimat itu dituliskannya dalam Bahasa inggris. “Don’t Take Care Of The Wrong People Sir,” tulisnya.
Hacker lainnya yang juga turut melakukan pemboblan data terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun adalah VulzSec Team.
Kelompok hacker itu berhasil mendapatkan transaksi rekening bank dari Institut Agama Islam Al-Zaytun.
Tak tanggung-tanggung, kelompok hacker itu mendapatkan sebanyak 1500 trasaksi dari rekening bank yang dimiliki Institut Agama Islam Alzaytun.
Selain itu, kelompok hacker yang menamai diri mereka sebagai VulzSec Team itu juga mendapatkan mendapatkan data dua orang ahli IT di Institut Agama Islam Alzaytun.
BACA JUGA:Alasan Tesi Curi Motor Ternyata untuk Berjudi
Data kedua orang ahli IT itu oleh kelompok hacker tersebut disebar melalui postingan media sosial resmi milik mereka.
Kelompok hacker VulzSec Team membeberkan beberapa dari 1500 transaksi bank yang merka temukan tersebut.