RADARLAMPUNG.CO.ID - Bocor sebuah rekaman yang diduga sebagai percakapan antara santriwati korban pelecehan dengan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun AS Panji Gumilang.
Rekaman suara yang diduga meminta pertanggung jawaban kepada AS Panji Gumilang itu beredar di sebuah aplikasi media sosial snack video.
Rekaman suara tersebut diduga sebagai permintaan tanggung jawab dari seorang santriwati kepada Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun.
Rekaman yang diduga sebagai seorang santriwati yang sedang meminta pertanggung jawaban kepada AS Panji Gumilang itu dalam bentuk rekaman suara.
Rekaman suara diduga antara seorang santri dan Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun itu dibagikan oleh akun @Arsip Nusantara.
Sebagaimana yang terpantau radarlampung.co.id pada Selasa 4 Juli 2023 dalam aplikasi snack video.
Dalam unggahan tersebut, tampak sedang memutar sebuah rekaman suara seorang perempuan dengan seorang lelaki.
Perempuan tersebut diduga sebagai seorang santriwati yang mengalami sebuah peristiwa pelecehan seksual.
Sementara suara lelaki yang ada dalam unggahan itu diduga merupakan Pimpinan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Alzaytun, AS Panji Gumilang.
Di awal video, pemilik akun memberi keterangan dengan kalimat “Astaga Ada Rekamannya. Rekaman Santriwati Alzaytun Minta Pertanggung Jawaban Panji Gumilang Bocor Di Sosial Media”
Seperti yang terdengar dalam rekaman suara yang diputar dalam unggahan akun tersebut, sang perempuan meminta kepada AS Panji Gumilang agar disegerakan.
“Pengen disegerakan syekh,” ucap suara perempuan dalam rekaman tersebut.
Suara lelaki dalam rekaman tersebut kemudian tampak tidak ingin memenuhi permintaan dari lawan bicaranya tersebut.
“Jangan ngomong disegerakan,” ucapnya.
Sang pria beralasan bahwa dalam menyegerakan sesuatu terdapat dua kategori, yakni baik dan buruk.