Namun setelah tongkatnya kembali ke wujud semula.
Nabi Musa pun mengulurkan tangannya untuk mengambil kembali tongkatnya itu.
BACA JUGA:Lampung Jadi Daerah Dengan Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia, Kata Siapa?
Tak hanya itu saja, Allah subhanahu wa ta’ala juga menunjukkan kuasanya dengan cara yang lain.
Allah memerintahkan kepada Nabi Musa untuk memasukan tangannya ke dalam bajunya.
Seketika saat dikeluarkan kembali, kulit tangan Nabi Musa yang semula berwarna hitam.
Kulitnya pun langsung berubah menjadi warna putih yang jelas.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Tempat Makan Lesehan di Bandung yang Enak dan Nyaman
Lantas kedua hal itu menjadi mukjizat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Musa.
Mukjizat tersebut diberikan supaya menguatkan kerasulannya dalam menyebarkan ajaran tauhid.
Terutama saat Nabi Musa akan menghadapi raja Fir’aun yang kejam.
Meski dalam sejarah hidupnya semasa kecil dirawat dan tumbuh di antara keluarga kerajaan Fir’aun.
BACA JUGA:Mengenal Agama Majusi Sebagai Aliran Tertua di Dunia
Akan tetapi hal itu tak lantas memudarkan keyakinannya dalam berdakwah.
Demikianlah kisah Nabi Musa yang kembali ke Mesir, sekaligus menjadi awal kenabiannya untuk menyebarkan ajaran tauhid. (*)