Beberapa situs bersejarah di lereng Gunung Pesagi di antaranya Pekon Kuno atau dikenal juga dengan batu batu bekas Negeri.
Ada juga tapak kaki, pelataran tempat peradilan dan juga eksekusi, serta prasasti dari batuan.
Pada zaman itu, telah ada suku bangsa yang beragama Hindu sebagai penghuni dataran Lampung.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Kapolsek Termuda yang Berhasil Bikin Ayu Ting Ting Jadi Salting
Buktinya dapat dilihat dari sebuah batu bertarikh 966 Caka, yang terdapat di Bunuk Tenuar Liwa.
Di sana juga terdapat parit dan jalan-jalan bekas orang zaman Hindu terdahulu yang bermukim di wilayah tersebut.
Di sisi lain, catatan sejarah yang disusun di dalam Tambo.
Sejarah menyatakan bahwa Skala Brak mulanya dihuni oleh suku Bangsa Tumi.
BACA JUGA: 5 Manfaat Daun Kelor Yang Belum Bayak Orang Ketahui
Bangsa Tumi pada saat itu masih menganut faham animisme.
Mereka mengagungkan pohon yang dikenal dengan nama Belasa Kepampang atau Nangka bercabang.
Pohon tersebut memiliki dua cabang yang besar, satu Nangka dan lainnya sejenis kayu yang bergetah atau dikenal dengan Sebukau.
Dalam riwayat yang ada di dalam tambo, terdapat empat orang putra Raja Pagaruyung yang tiba di Kerajaan Skala Brak.
BACA JUGA: Get to Know Xanthoma: Causes and Treatment
Keempat putra raja itu datang dengan maksud dan tujuan menyebarkan agama Islam.
Adapun keempat putra Raja Pagaruyung itu di antaranya: