BACA JUGA: Hanya 2 Jam Naik Pesawat dari Lampung, 8 Fakta Destinasi Wisata Candi Prambanan yang Perlu Diketahui
Ketika mengunjungi Lampung, I Tsing mengatakan pernah sampai di suatu tempat.
Di mana tempat yang dikunjunginya ini dikenal dengan nama To-Lang P’o-Hwang atau yang kini disebut dengan Tulang Bawang.
Namun dalam sejarah lain juga mencatat tentang asal-usul nama Tulang Bawang.
Nama Tulang Bawang konon diambil berdasarkan cerita rakyat lokal di wilayah setempat.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa yang Pergi Meninggalkan Mesir Menuju Kota Madyan
Maknanya yaitu setiap musuh yang terbunuh daerah tersebut akan dibuang ke Bawang.
Bawang umumnya diartikan sebagai lebak-lebak mayat-mayat yang tertimbun lalu menghasilkan banyak tumpukan tulang.
Tulang Bawang dalam bahasa Lampung sendiri juga bisa diartikan sebagai rawa.
Di sisi lain, Kerajaan Tulang Bawang memiliki sistem pemerintahan demokratis yang dikenal dengan Marga.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa yang Kembali Ke Mesir
Marga dalam bahasa Lampung disebut dengan kata Mego atau Meghau.
Sebutan itu berarti marga yang utama masuknya, dan harus ditaati.
Kemudian untuk pemerintahan adat dalam Kerajaan Tulang Bawang.
Pemerintahannya dipimpin oleh Kebuayan, yang dikenal sebagai bagi Kepala Marga.
BACA JUGA: Kaya Akan Rempah, 5 Makanan Khas Jambi Ini Menggugah Selera