Dalam kepercayaan Suku Korowai, mereka meyakini adanya roh jahat yang menyertai dalam setiap kehidupan mereka.
Roh jahat yang terkenal dalam masyarakat Suku Korowai dikenal sebagai iblis yang kejam.
Untuk itulah, kepercayaan dalam Suku Korowai meyakini bahwa semakin tinggi rumah pohon yang mereka bangun maka semakin terhindar dari gangguan roh jahat itu.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Korupsi Kontainer Sampah DLH Bandar Lampung Rugikan Rp 400 Juta
Selain itu, dengan melestarikan rumah pohon di tempat yang tinggi juga merupakan bentuk penghormatan bagi nenek moyang mereka.
Walaupun, masyarakat Suku Korowai mesti bersuah payah setiap akan memasuki rumah mereka, Suku korowai tetap merasa aman dan nyaman menjalani kehidupan tersebut.
Perlu diketahui juga, bahwa Suku Korowai selalu melakukan ritual tertentu sebelum mereka membangun rumah pohon.
Ritual itu dilakukan oleh Suku Korowai untuk mengusir roh jahat tadi yang dilakukan pada malam hari.
Ritual pengusiran roh jahat itu masih dari bagian tradisi adat istiadat Suku Korowai yang masih terus dilestarikan.
Rumah pohon yang dibangun Suku Korowai biasanya hanya bertahan selama tiga tahun. Itu karena bahan yang mreka pakai adalah bahan alami dari hutan.
Itulah bukti bahwa Suku Korowai sangat pandai dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada dihutan tempat mereka tinggal.
Tak hanya pandai memanfaatkan hutan, Suku korowai juga pandai berburu binatang sebagai cara mereka untuk bertahan hidup.
Sebab, dengan gaya hidup yang sederhana itu, Suku Korowai sangat mengandalkan sumber daya yang ada di hutan.
Suku Korowai juga dikenal dengan cara merek amenjaga hubungan antar sesame manusia. Meskipun mereka telah berhubungan dengan dunia luar, Suku Korowai diketahui tetap menjaga tradisi warisan leluhur mereka.
Sebagai informasi, Suku Korowai hidup dan tinggal di Kawasan hutan terpencil yang berjarak sekitar 150 KM dari laut Arafura. (*)