Dijelaskan bahwa ketika sungai Eufrat memunculkan gunung emas, maka umat manusia akan saling membunuh.
Umat manusia pada masa itu nantinya akan saling membunuh untuk memperebutkan siapa yang berhak memiliki semua emas di sungai Eufrat.
BACA JUGA: 10 Wisata Kuliner Klaten Jawa Tengah Wajib Dicoba, Rasanya Bikin Endul dan Cita Rasa yang Menggoda
Selain sebagai tanda-tanda akhir zaman, mengeringnya sungai Eufrat ini.
Disebabkan oleh adanya proyek pengembangan Anatolia di wilayah selatan.
Proyek pengembangan Anatolia (GAP) ini memanfaatkan air sungai Eufrat.
Dan juga Tigris untuk mengairi lahan sekitar 1,7 juta hektar.
BACA JUGA: Lampung Jadi Daerah Dengan Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia, Kata Siapa?
Wilayah itu dialiri air dari sungat Efrat dan Tigris.
Dengan tujuan pembangunan sebanyak 22 buah dam dan juga 19 PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
Dalam beberapa dekade, sistem sungai Eufrat dan sungai Tigris disebut kian mongering.
Hal tersebut diungkapkan dalam laporan pada tahun 2021 lalu.
BACA JUGA: Apa Itu Asuransi Jiwa? Berikut Penjelasan Dan 5 Manfaatnya
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa kedua sungai tersebut diprediksi akan mengalami kekeringan total.
Kekeringan total diprediksi akan terjadi pada tahun 2024 mendatang.
Namun demikian, kekeringan yang akan melanda sungai Eufrat dan sungai Tigris.